Dibuat oleh: Eirene Humas
17 Mei 2025 13:0:0 33

Peran Pembinaan Rohani Kristen di Lapas

Ket: Kabid Bimas Kristen Kemenag Sulteng bersama staf melaksanakan pelayanan rohani bagi warga binaan di Gereja Oikumene Kalvari, Lapas Kelas IIA Palu, Petobo.


Pembinaan rohani bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan bagian penting dari proses pemulihan dan reintegrasi mereka ke masyarakat. Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bimas Kristen berperan aktif dalam memberikan bimbingan rohani kepada warga binaan, khususnya di Kota Palu, Sigi, dan Donggala.

Pendekatan ini memberikan dampak positif yang nyata, terutama bagi para narapidana yang merasa memiliki kebutuhan untuk selalu mendapatkan pelayanan kerohanian. Mereka menemukan penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan serta membangun komitmen baru untuk hidup di dalam Tuhan. Dalam proses ini, mereka belajar berdoa, memahami nilai-nilai iman, dan mengembangkan keterampilan memimpin ibadah puji-pujian. Siraman rohani yang diberikan menjadi sarana bagi mereka untuk mengaminkan perubahan hidup dan mencari pengampunan dari Tuhan.

Salah satu cerita inspiratif yang ditemukan dalam pembinaan rohani ini adalah adanya pengakuan spontan dari warga binaan saat mendengarkan firman Tuhan. Beberapa di antara mereka meneteskan air mata, merasakan penyesalan yang mendalam, dan bertekad untuk memperbaiki kehidupan mereka. Tak hanya itu, program di Lapas juga mencakup pembekalan keterampilan agar mereka memiliki keahlian yang dapat digunakan setelah bebas, sehingga memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan.

Meski pembinaan rohani di Lapas memberikan dampak luar biasa, ada tantangan tersendiri dalam menjalankan program ini. Kendala utama adalah keterbatasan waktu bagi para penyuluh dan petugas Bimas Kristen untuk selalu hadir di Lapas karena tuntutan pekerjaan lainnya. Selain itu, aspek penganggaran menjadi perhatian, mengingat sebagian besar kunjungan dilakukan atas inisiatif pribadi tanpa dukungan finansial dari pemerintah. Meski demikian, pelayanan tetap berjalan dengan baik berkat keterlibatan para penyuluh agama Kristen, pendeta dari berbagai gereja, dan lembaga-lembaga keagamaan yang turut memberikan kontribusi nyata.

Dalam mendukung pembinaan rohani ini, berbagai bentuk sumbangan diberikan untuk meningkatkan kenyamanan ibadah di Lapas. Misalnya, penyediaan alat musik seperti gitar dan speaker agar pujian bisa dilakukan dengan lebih baik. Ada pula bantuan dalam bentuk kipas angin, yang diberikan secara pribadi sebagai bentuk kepedulian terhadap warga binaan. Bahkan, beberapa kelompok keagamaan yang hadir sering kali membawa makanan atau keperluan lain untuk mendukung kegiatan ibadah.

Kolaborasi antara Kementerian Agama dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. LSM Kristen, penyuluh agama, serta para pendeta dari berbagai gereja bekerja sama secara aktif dalam pembinaan rohani di Lapas. Jadwal rutin dibuat agar setiap gereja yang ada di Sulawesi Tengah memiliki kesempatan untuk melakukan pelayanan. Tak hanya di dalam Lapas, dukungan juga diberikan kepada para mantan narapidana setelah mereka bebas, yang kemudian diserahkan sepenuhnya kepada gereja masing-masing untuk melanjutkan pembinaan spiritual mereka.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pembinaan rohani ini terus berkembang dan mampu memberikan perubahan nyata bagi kehidupan warga binaan. Transformasi yang mereka alami tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan komunitas mereka di masa mendatang.

Tags terkait: -
HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex