
Seksi Pendis Kemenag Palu Laksanakan Penguatan Moderasi Beragama dan Pemutahkhiran Data EMIS Ponpes

Ket: Kakankemenag saat memberika arahan moderasi beragama
Palu (kemenag Sulteng) --- Guna memperkuat implementasi moderasi beragama dilingkungan Pondok Pesantren (Ponpes), Seksi Pendidikan Islam Kemenag Kota Palu menggelar kegiatan Penguatan Moderasi Beragama dan Pemutahkhiran Data EMIS (Education Management Information System), di Kantor Kementerian Agama Kota Palu, Selasa (07/12).
Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu yang membuka acara tersebut menekankan kepada para peserta. Nasruddin mengatakan agar pimpinan Ponpes memperhatikan operator yang ada di Ponpes.
"Semua apa yang dimintai oleh Aplikasi tolong diinput sesuai kondisi Ponpes. Karena bagaimanapun akan ada kroscek, akan ada tinjauan sejauh mana perkembangan Ponpes di Kota Palu,” ungkapnya.
Sebagai mantan pengajar di Ponpes, Nasruddin bersyukur saat ini pemerintah telah melirik dengan serius keberadaan lembaga pendidikan tersebut.
“ Hari ini sudah ada Hari Santri yang diperingati setiap tahunnya, saat Ini juga membangun kemandirian Ponpes menjadi program prioritas Gus Yaqut sebagai Menteri Agama, ini memberikan angin segar kepada Ponpes agar kita mempersiapkan diri dengan data yang akurat dan akuntabel,” tutur Nasruddin.
Ustad Nas, begitu sapaan akrabnya mengharapkan, Ponpes saat ini harus dapat menjadi wadah dalam mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama, bukan Islam yang ke “kiri-kirian” dan bukan yang ke garis “kanan” atau yang radikal.
“Saya tau dari Ponpes di Kota Palu banyak asatizah yang mempunyai sanad keilmuan yang jelas. Alkhairaat, NU, Muhammadiyah, DDI merupakan contoh yang jelas sanad keilmuanya. Oleh karena itu di semua segmen, kita sebagai bagian dari Kemenag harus mengajarkan islam yang wasatiyah (adil) dan tasamuh (menghargai antara sesama manusia), ” pesannya.
Menurutnya sebuah kehidupan yang rukun bisa terwujud jika menerapkan sifat wasatiyah dan tasamuh.
“ Jangan muncul kan paham-paham agama yang radikal dan menyimpang, karena tidak ada agama yang mengajarkan radikalisme, baik itu radikal dalam berpikir maupun radikal dalam bertindak,” pungkas Nasruddin.
Sementara itu Pejabat Pengawas Seksi Pendis, Nurlaili, mengungkapkan acara tersebut melibatkan 30 orang yang terdiri dari Pimpinan Ponpes dan Para Operator EMIS dari 16 Ponpes. Selain pemutahkhiran data, dirinya berharap penguatan moderasi ini bisa secara masif ditanamkan kepada santri di dalam lingkungan Ponpes.
(fuad)
- 1 Jadwal, Naskah Khutbah, dan Doa Wukuf di Arafah 1446 H
- 2 Rekomendasi Pengangkatan Jabatan Fungsional Bidang Kepegawaian Hasil Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang/Perpindahan dari Jabatan Lain Tahun 2025
- 3 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) PPPK bagi Pelamar Tenaga Non ASN yang Aktif Bekerja di Instansi Pemerintah Kementerian Agama Tahun 2024
- 4 Pengumuman Pemilihan Titik Lokasi Seleksi Kompetensi Tambahan PPPK Tahap II Kementerian Agama Formasi Tahun 2024
- 5 Pengumuman Jadwal dan Titik Lokasi Seleksi Kompetensi dengan CAT BKN PPPK Tahap II Kementerian Agama Titik Lokasi Luar Negeri