- Kontributor
22 Februari 2023 0:0:0 76

Kakankemenag Paparkan Hikmah Isra Mi

Ket: Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu, saat membawakan Hikmah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di MTs Negeri 2 Kota Palu


Palu (Kemenag Sulteng) – Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Palu, menyelenggarakan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 H, tema “Dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW Mari Kita Tingkatkan Kualitas Nilai-Nilai Ukhuwah Insaniyah dan Ukhuwah Islamiyah”, di Masjid MTs Negeri 2 Kota Palu, Selasa (21/2/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut ketua Pokjsawas, Alfian, Kepala Madrasah. Munirah, Kaur TU, Ardin Ambo, Ketua Komite, tenaga pendidik dan kependidikan, dan siswa-siswi MTs Negeri 2 Kota Palu.

Kepala MTs Negeri 2 Kota Palu, Munirah dalam sambutannya mengungkapkan, Isra dan Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi momentum khusus bagi kita untuk memperkuat keimanan dan keyakinan kita dengan risalah dan ajaran yang dibawanya.

Dalam peristiwa itu, Allah SWT memperlihatkan tanda-tanda kebesarannya yang Agung, perayaan Isra Miraj untuk mengenang perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan Allah SWT ke langit tertinggi yaitu Sidratul Muntaha. “Selain itu, perayaan ini juga diharapkan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW,” ucap Munirah.

Kali ini Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu sebagai pembawa hikmah Isra mi’raj. Dalam ceramahnya menjelaskan bahwa, Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam karena mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.

“Saat itu Rasulullah Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah untuk menjalankan shalat lima waktu. Peristiwa Isra miraj merupakan dua perjalanan yang terjadi dalam satu malam, juga untuk memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT,” ungkap Nasruddin.

Selain itu Ia memaparkan Isra Mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Palestina. Kemudian Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat 5 waktu.

“Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Nabi Muhammad. Peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah sekaligus titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. Hal ini juga merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan rohani dan dunia spiritual atau insan kamil,” terang Nasruddin.

Labih lanjut Ia mengungkapkan bahwa pengalaman rohani yang dialami Rasulullah SAW saat Mi’raj mencerminkan hakikat spiritual dari shalat yang dijalankan umat Islam sehari-hari. Dalam artian shalat merupakan mi’rajnya orang-orang beriman.

“Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung, karena pada saat itu dakwah Nabi sedang pada masa sulit, penuh duka cita. Oleh karena itulah pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad juga dipertemukan dengan para nabi sebelumnya, agar Muhammad SAW juga bisa melihat bahwa mereka pun mengalami masa-masa sulit, sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya,” jelasnya.

Sementara itu kata Dia, amanat Rasulullah SAW untuk menegakkan salat, pada dasarnya merupakan suatu simbol yang mengajarkan prinsip kehambaan kepada Allah, yakni pola hubungan antara manusia kepada Tuhannya.

“Dalam ajaran salat, seseorang yang hendak melaksanakannya, diwajibkan terlebih dahulu berwudlu atau dalam keadaan suci. Pelaksanaan shalat itu dimulai dengan mengagungkan Asma Allah takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam sebagai doa keselamatan bagi segenap umat manusia,” pungkas Nasruddin.

Penulis Kasman

Tags: -

Editor: Humas Lilis
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex