Banggai Kepulauan (Kemenag Bangkep) – Meskipun wilayah Kecamatan Totikum diguyur hujan deras, semangat para ibu-ibu majelis taklim tak luntur untuk menghadiri kegiatan rutin Majelis Taklim Hubbul Wathan Kecamatan Totikum yang digelar di Masjid Nurul Jihad, Desa Sambiut, Selasa, 5 Agustus 2025.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Kepulauan, H. Sofyan Arsyad. Turut hadir Kepala Desa Sambiut, pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Totikum, Imam Desa, serta perwakilan Majelis Taklim dari seluruh desa di Kecamatan Totikum.

Dalam tausiyahnya, Kakankemenag Bangkep H. Sofyan Arsyad menyampaikan materi penting mengenai ketahanan keluarga, yang menjadi isu krusial di tengah meningkatnya angka perceraian di Indonesia.

“Padahal dalam agama, pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Seharusnya tidak mudah melepaskan ikatan pernikahan,” tegasnya.

Ia juga mengajak para ibu-ibu yang hadir untuk lebih memperkuat ketahanan rumah tangga dan menjadikan rumah sebagai tempat yang penuh berkah dan ketentraman.

“Rumah harus menjadi tempat yang menenangkan bagi seluruh penghuninya. Banyak rumah yang tidak tentram karena beberapa alasan,” jelasnya.

Ia menyebutkan empat hal penting agar rumah menjadi tempat yang damai:

1. Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah. Rumah yang diniatkan untuk beribadah akan dipenuhi berkah.

2. Menyambut dan memuliakan tamu. Tamu membawa rezeki dan keberkahan, serta menghapus dosa sebagaimana dicontohkan oleh Nabi.

3. Membiasakan membaca Al-Qur’an di rumah. Ini akan menghadirkan ketenangan dan cahaya dalam rumah tangga.

4. Menghindari keberadaan patung dan anjing di rumah, sebagaimana disampaikan dalam hadits Nabi, agar rumah tidak dijauhi oleh malaikat.

“Jika rumah kita sering didatangi malaikat, maka suasana rumah akan menjadi tenang, tenteram, dan insya Allah akan terhindar dari pertikaian yang bisa berujung pada perpisahan,” tambahnya.

Di akhir ceramah, Kakankemenag berharap agar nilai-nilai tersebut dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Majelis Taklim mampu menjadi pelopor perubahan positif di tengah masyarakat.