Ngopi di Poso Bahas Tantangan Pendidikan Islam
Poso (Kemenag Sulteng) – Ngopi (Ngobrol Pendidikan Islam) digelar Kemenag Kabupaten Poso, di Ballroom Hotel Anchyra Poso, Rabu (19/10/22).
Sutami M Idris selaku ketua panitia dalam laporannya menyampaikan, Ngopi bareng ini bertujuan untuk membangun komunikasi dan menjaring aspirasi bagi anggota dewan dan Kementerian Agama, terutama dalam Bidang Pendidikan Islam.
Selain itu, Ngopi diharapkan dapat memberikan wawasan tentang perkembangan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Poso, serta menyerap isu isu terkini tentang Pendidikan Islam,” jelas Sutami yang juga Kasi Pendidikan Islam Kab Poso.
Peserta Ngopi berjumlah 60 orang yang terdiri dari Unsur Madrasah, Pondok Pesantren, Pengurus NU dan Muhammadiyah, serta Pengawas. Turut hadir pula, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab Poso, Dandim 1307 Poso, Kabag Kesra, Kasi Bimais Kemenag Poso, dan Kasi PHU Kemenag Poso.
Kepala Kantor Kemenag Kab Poso Marwiah dalam sambutannya mengatakan, masa depan Bangsa Indonesia, maju mundurnya tergantung bagaimana kualitas dunia pendidikan di Indonesia. Dia mengucapkan terimakasih kepada Komisi VIII DPR RI sebagai mitra di dunia pendidikan di Indonesia yang berada di DPR RI.
“Kegiatan ini dalam rangka untuk bersilaturahmi dengan anggota Dewan RI dengan warga Kemenag Kab. Poso, untuk bagaimana menyikapi dinamika dunia pendidikan yang semakin berkembang dan maju. Kami selaku penyelenggara pendidikan Madrasah, menyambut program-program Anggota Dewan DPR RI Komisi VIII Dapil Sulawesi Tengah,” Ujarnya.
Dia berharap kepada seluruh stakeholder dapat memberikan sumbangsih pemikiran sebagai bahan yang akan dilakukan di lingkungan madrasah dan pondok pesantren yang ada di Kementerian Agama Kabupaten Poso.
Selain itu hasil dari Ngopi tersebut diharapkan dapat menjadi catatan-catatan dalam rangka untuk memberikan pengembangan dan sekaligus bantuan dalam rangka untuk memperlancar semua program pendidikan yang digagas yang berkaitan dengan Pendidikan masyarakat khususnya di lingkungan madrasah dan pondok pesantren, tutur Marwiah.
Dalam sambutan tertulis Bupati Poso yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab Poso dikatakan, sebagai upaya mutu Pendidikan Islam, seharusnya pendidikan agama berimbas sebagai amaliyah yang baik di tengah masyarakat. Namun selama ini yang terjadi pemahaman ilmu agama masih sebatas teori belaka. “Penguasaan ilmu Pendidikan Islam yang baik juga harus diimplementasikan dengan amaliyah yang baik pula,” tegasnya.
Pendidikan Agama tidak mencakup teori saja, namun dimensi religius meliputi keyakinan, praktek agama, penghayatan, pengetahuan agama, serta pengalaman dan konsekuensi harus berpengaruh pada indeks religious, sambungnya.
Dia juga menambahkan bahwa keterbukaan IT yang tidak dapat dibendung turut menjadi persoalan pendidikan keagamaan. Saat ini orang – orang belajar agama melalui internet, sehingga memunculkan kegaduhan oleh orang dengan dasar ilmu agama yang tidak memadai.
“Pemerintah Daerah mensupport segala upaya bersama dalam memajukan dunia pendidikan daerah Poso dari berbagai aspek, tenaga pendidik, kurikulum, serta sistem pendidikan. “Tidak hanya itu, upaya peningkatan kualitas dan mutu pendidikan terus kita dorong agar dapat berkembang, dan sejalan dengan cita–cita Pendidikan Nasional,” ujarnya.
Mewakili Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, Ikhsan menyampaikan agar tenaga pendidik di sekolah, madrasah maupun pondok pesantren dalam menghadapi tantangan ke depan dalam menciptakan generasi, namun bisa tetap eksis di tengah kemajuan teknologi.
Saat ini semakin banyak tenaga manusia telah tergantikan oleh teknologi. Hal ini menjadi indikator dan instrumen serta memberikan gambaran, di masa depan peranan manusia akan semakin hilang. Tenaga manusia semakin tidak dibutuhkan lagi karena telah tergantikan oleh teknologi, ungkapnya.
“Tugas dan tantangan kita adalah bagaimana menciptakan generasi yang tetap bisa terpakai di masa yang akan datang. Iini sangat tidak mudah. Itulah tantangan kita di masa yang akan datang di mana peran manusia semakin berkurang, dan tenaga pendidik inilah yang harus memberikan bekal kepada generasi yang ada, agar tidak hilang di telan zaman yang semakin canggih,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut lanjut Ikhsan, perlu ditopang dengan pendidikan karakter bagi peserta didik yang dipercaya dapat menciptakan generasi tangguh yang tidak mudah hilang di telan zaman.
“Saya juga mengingatkan kepada semua, sebagai tenaga pendidik untuk tidak ketinggalan dalam mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi. Jangan sampai peserta didik kita lebih cepat dan duluan mengetahui apa yang akan kita ajarkan dengan rajin mencari lewat internet daripada kita,” ujarnya.
Usai seremonial pembukaan, acara berlanjut pada pemaparan materi dari para nara sumber, yang dipandu oleh Kepala Seksi Pendis, Sutami M Idris.
- 1 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 2 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024
- 3 Logo Hari Guru 2024
- 4 Pengumuman Seleksi dan Persyaratan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M
- 5 Perpres No 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama