Tolitoli (Kemenag Sulteng) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tolitoli menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu dan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui kegiatan pembinaan yang digelar Seksi PAI di Aula Kemenag Tolitoli, Senin (25/8/2025).

Dalam kegiatan ini, para guru PAI dari tingkat SD hingga SMK dibekali pemahaman tentang peran strategis pendidik dalam membentuk generasi Islami yang moderat dan berkarakter.

Kepala Seksi PAI Kemenag Tolitoli, Sahar Ibrahim, menjelaskan bahwa pembinaan guru ini merupakan bagian dari program kerja Seksi PAI untuk memperkuat kapasitas tenaga pendidik agama.

"Pembinaan ini bertujuan memperkuat kompetensi pedagogik dan profesionalisme guru PAI sekaligus menjawab tantangan pendidikan di era digital," ungkapnya.

Kegiatan yang diikuti oleh pengawas dan guru PAI ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis, bersama Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Sulteng, Muh. Syamsu Nursi.

Dalam arahannya, Plt. Kakanwil Muchlis menegaskan bahwa peran guru agama sangat menentukan dalam melahirkan generasi penerus bangsa.

"Para guru PAI telah memberikan pengabdian luar biasa dalam mencetak generasi Islami yang kelak melanjutkan perjuangan Rasulullah. Dedikasi itu patut diapresiasi," ujarnya.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras para guru yang dinilai sebagai garda terdepan pendidikan karakter.

Sementara itu, Kepala Kemenag Tolitoli, Makmur Muhammad Arief, menekankan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, hingga mengevaluasi peserta didik. Ia juga menegaskan empat kompetensi yang wajib dimiliki guru, yakni pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

Menurut Makmur, penguasaan keempat kompetensi tersebut akan memperkuat peran guru dalam membangun karakter peserta didik di tengah perubahan zaman.

"Kemenag mendorong guru PAI untuk terus beradaptasi dengan perkembangan era digital tanpa meninggalkan misi utama membentuk karakter religius yang moderat dan inklusif," tegas Makmur.

Pembinaan ini sekaligus menjadi ruang sinergi antara guru PAI dan Kementerian Agama dalam memperkuat pendidikan agama yang berlandaskan nilai moderasi, inklusivitas, dan pengabdian demi lahirnya generasi penerus bangsa yang berkarakter Islami.