Morowali (Kemenag Sulteng) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Morowali memberikan apresiasi kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Profesi Morowali atas kontribusinya selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kantor Kemenag Kabupaten Morowali.

Kegiatan penarikan mahasiswa KKN yang digelar Senin (27/10/2025) tersebut dihadiri Kepala Kantor Kemenag Morowali, Marwiah, pimpinan STAI Profesi Morowali, serta para dosen pembimbing. Dalam pertemuan tersebut, Marwiah menyampaikan penghargaan kepada mahasiswa yang telah menunjukkan pengabdian dengan semangat religius dan karakter yang kuat.

"Mahasiswa STAI memiliki kemampuan spiritual yang baik, bukan sekadar pencitraan, tetapi telah menjadi karakter. Ini patut diapresiasi dan terus dikembangkan agar kelak mereka menjadi insan yang membawa manfaat dan keteladanan di masyarakat," ungkap Marwiah.

Ia menegaskan, kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat merupakan wujud nyata sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan Kementerian Agama dalam memperkuat kehidupan keagamaan dan membangun karakter bangsa. Melalui kegiatan pengabdian seperti ini, nilai-nilai moderasi beragama, toleransi, dan kepedulian sosial dapat tumbuh dengan lebih kuat di lingkungan masyarakat.

Sementara itu, perwakilan pihak kampus, Najamudin, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan pembinaan yang telah diberikan oleh Kemenag Morowali. 

"Kemenag telah banyak memberikan penguatan keagamaan dan pembinaan karakter bagi mahasiswa kami. Bimbingan ini sangat berarti bagi pembentukan generasi muda yang berintegritas," ujarnya.

Momentum ini juga semakin bermakna karena STAI Profesi Morowali baru saja meraih akreditasi “Baik” pada 22 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional. Ketua STAI Morowali, Marwani, menambahkan bahwa sebanyak 23 dosen di bawah koordinasi Kopertais Wilayah VIII (Sulawesi, Maluku, dan Papua) turut mendukung pelaksanaan program ini.

Melalui kegiatan akademik dan sosial seperti KKN, Kemenag Morowali menegaskan perannya bukan hanya sebagai regulator kebijakan, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam membentuk generasi muda religius, moderat, dan berkarakter sekaligus memperkuat kehadiran Kemenag di tengah masyarakat.