Palu (Kemenag Sulteng) - Salah satu langkah nyata Kemenag dalam berkomitmen mendorong profesionalisasi tata kelola masjid di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah, melalui kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi SDM Masjid. 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah, 7–9 Mei 2025 di Hotel Zamrud, Kota Palu.

Sebanyak 36 peserta dari unsur pengurus masjid di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong hadir mengikuti arahan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Dr. H. Arsyad Hidayat, Lc., MA.

Arsyad memberikan pembekalan tentang Standar Pembinaan Manajemen Masjid, mengacu pada Perdirjen Bimas Islam Nomor DJ.II/802/2014.

“Pengelolaan masjid harus dijalankan secara profesional dan terstruktur agar fungsi masjid sebagai pusat ibadah, edukasi, sosial, hingga pemberdayaan ekonomi umat dapat berjalan optimal,” ungkap Arsyad.

Ia menekankan tiga aspek utama dalam manajemen masjid yang perlu diperkuat, yakni:

Idarah (manajemen administrasi, keuangan, perencanaan); Imarah (pemakmuran lewat kegiatan ibadah dan sosial); dan Riayah (pemeliharaan sarana prasarana masjid).

Berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (Simas) Kemenag per Oktober 2023, Indonesia memiliki lebih dari 299.644  masjid dan 364.085  musala, dengan ragam tipologi seperti Masjid Jami, Masjid Agung, Masjid Raya,  Masjid Bersejarah, Masjid Besar, dan Masjid di tempat layanan Publik. 

Namun demikian, tidak sedikit yang masih dikelola secara tradisional dan belum memenuhi standar tata kelola yang ideal.

Sebagai respon atas hal tersebut, Kemenag juga menggagas program Masjid Berdaya dan Berdampak (MADADA) untuk mendorong masjid agar tidak hanya kuat secara internal (keuangan, organisasi, program), tetapi juga mampu memberi dampak sosial dan ekonomi bagi jamaah dan masyarakat sekitarnya.

Kegiatan pembinaan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam penguatan kapasitas SDM masjid, serta mendukung program prioritas nasional di bidang keagamaan, pemberdayaan umat, dan penguatan moderasi beragama.