Palu (Kemenag Sulteng) -- Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia. Kitab suci memiliki prinsip dasar dalam segala kehidupan manusia yang universal. Petunjuk ini tentunya menjadi sebuah pilar utama agama Islam. Yaitu sebagai way of life yang menjamin kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat kelak. Hal ini di ungkapkan Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L, Midu, dalam mengawali kajian religi, dialog interaktif di LPP-RRI Palu, Rabu (5/10/2022).

Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu mengungkapkan, Al-Quran mengandung nilai-nilai ajaran yang benar dan sangat aplikatif serta konstekstual yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Tidak berisikan tumpukan teori yang memadati pikiran belaka. Al-Quran tidak mengajarkan hal-hal yang tidak mungkin, hal-hal aneh, yang mustahil untuk dicapai. Manusia telah menerima Al-Quran sebagai petunjuk, kemudian mendorongnya untuk mencapai sesuatu yang diharapkan.

“Itulah bukti bahwa Al-Quran merupakan wahyu yang benar. Bukti kebenarannya yakni hingga saat ini tidak ada yang bisa membuat kitab yang menyamainya. Dalam hal ini Allah swt memberikan tantangan kepada manusia untuk membuat yang seperti Al-Quran” ujarnya.

Menurutnya, tantangan Allah swt, jika kamu meragukan Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad, maka buatlah satu surah semisal dengannya, dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan pasti tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir” ucap Nasruddin.

Lanjut Nasruddin, dalam ayat tersebut Allah memerintahkan dan menantang orang-orang yang meragukan kebenaran Al-Quran untuk membuat satu surah. Tantangan untuk membuat satu surah yang dapat menyamai Al-Quran pastilah tidak dapat membuatnya, mengingat Al-Quran diciptakan Allah di samping sebagai petunjuk bagi manusia juga sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw.

Selain itu Ia menjelaskan bahwa jika meragukan wahyu yang Kami turunkan kepada Muhammad hamba Kami, dan menuduh Al-Quran sebagai buatan manusia, maka coba buatlah yang semacamnya, sungguh tantangan ini sangat gamblang. Satu bagian saja walaupun tidak sepenuhnya sama. Betapapun kukuhnya orang yang meragukan Al-Quran, tidak seorang pun yang berani berkata bahwa ucapannya dapat menandingi Al-Quran.” tutur Nasruddin.  

Sejalan dengan itu, Kakankemenag menjelaskan, bilamana kalian ragu terhadap Al-Quran yang disampaikan Rasulullah itu benar-benar dari Tuhan. Maka cobalah mengemukakan satu surat yang sebanding dengan apa yang dibawa Muhammad saw itu. Jika tidak sanggup, maka, panggilah saksi-saksimu selain Allah, jika kamu orang yang benar” lanjutnya.

Tentunya Allah memberi ancaman kepada siapa pun yang mengingkari janjinya perihal mengarang sebuah kitab yang serupa dengan kualitas Al-Quran, hal ini dijelaskan dalam firman Allah yang Artinya: “Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak akan dapat membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 24).” jelas Nasruddin.

Terbukti, ketidaksanggupan secara total untuk menyaingi Al-Quran, menunjukkan bahwa orang kafir pantas diberikan balasan yang setimpal, karena mereka mengingkari kenabian Muhammad saw dan tidak mengimani Al-Quran. “Ini jelas menunjukkan bahwa Al-Quran merupakan kalam Allah, dan bukan buatan Muhammad seperti yang sering kaum orientalis tuduhkan. Sejatinya umat Islam harus mencintai dan mengamalkan apa yang telah Allah turunkan dalam Al-Quran” imbuhnya.

“Maka dari itu, menjadi pelajaran, bahwasannya Al-Quran merupakan kalamullah, yang tidak menjadi hambatan seseorang untuk beriman dan tidak meragukan wahyu Ilahi. Semoga kita semua yang beriman, mampu menghayati, memahami dan mengamalkan Al-Quran, dikuatkan hatinya oleh Allah, dan mendapat keberkahan dalam hidupnya” pungkas Nasruddin.

Penulis Kasman