Palu (Kemenag Sulteng) - Dalam rangkaian peringatan Hari Anak Nasional 2025, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu menggelar penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 2 Palu. Acara yang berlangsung di Aula LPKA Palu pada Rabu (23/7/2025) ini turut dihadiri oleh Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, serta sejumlah kepala rumah tahanan dan perwakilan dinas terkait.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala LPKA Kelas 2 Palu, Muhammad Kafi, dan Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, Dr. Ahmad Hasni. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat program pembinaan keagamaan bagi anak binaan di LPKA Palu, sebagai upaya membentuk karakter positif sebelum mereka kembali ke masyarakat.

Pentingnya Pembinaan Keagamaan bagi Anak Binaan
Dr. Ahmad Hasni menekankan pentingnya pemahaman agama sebagai landasan moral bagi anak binaan. "Pendidikan agama tidak hanya tentang ritual, tetapi juga tentang pembentukan akhlak dan perilaku. Kami berharap kerja sama ini dapat membantu anak-anak di sini menjadi pribadi yang lebih baik setelah menyelesaikan masa pembinaannya," ujarnya.

Bagi Kemenag Kota Palu, pendekatan agama dalam pembinaan anak di LPKA memiliki peran sentral. "Agama bukan hanya mengajarkan ibadah ritual, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan, kejujuran, tanggung jawab, dan rasa hormat kepada sesama," tegas Dr. Ahmad Hasni, Kepala Kemenag Kota Palu.

Melalui MoU ini, Kemenag akan mengoptimalkan program-program seperti:

• Bimbingan Rohani Islam dan Kristen – Memberikan pemahaman agama yang moderat dan inklusif, sesuai dengan kebutuhan anak binaan.
• Kegiatan Keagamaan Rutin – Seperti pengajian, ceramah inspiratif, serta peringatan hari besar agama untuk menanamkan nilai-nilai spiritual.
• Konseling Keagamaan – Pendampingan individual bagi anak binaan yang membutuhkan motivasi dan solusi masalah berdasarkan ajaran agama.

Kolaborasi dengan LPKA: Upaya Menyelamatkan Masa Depan Anak
Kemenag Kota Palu menyadari bahwa anak-anak di LPKA adalah korban dari berbagai faktor, termasuk lingkungan dan kurangnya pengawasan. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan pendekatan yang lebih humanis dan transformatif.

"Kami tidak ingin mereka merasa dihukum, tetapi dibina. Agama hadir sebagai penuntun agar mereka menyadari kesalahan, memohon ampunan, dan berkomitmen untuk hidup lebih baik," ujar Dr. Ahmad Hasni.

Hari Anak Nasional sebagai Momentum Refleksi
Penandatanganan MoU yang bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa setiap anak berhak mendapat perlindungan dan kesempatan kedua. Kemenag Kota Palu berkomitmen untuk terus mendukung program-program LPKA yang berorientasi pada kepentingan terbaik anak.

Dengan ditandatanganinya MoU ini, diharapkan sinergi antara LPKA dan Kemenag Kota Palu semakin kuat, mendorong terciptanya generasi muda yang berakhlak mulia dan siap berintegrasi kembali ke masyarakat.