Palu (Kemenag Sulteng) --- Kakankemenag Kota Palu, Nasruddin L. Midu, menyampaikan apresiasi kepada Balai Diklat Keagamaan (BDK) Manado yang telah mengadakan kegiatan pelatihan moderasi beragama kepada Penyuluh Agama Non PNS. 

Hal ini disampaikannya saat membuka acara pelatihan tersebut di Aula Kankemenag Palu, Senin (07/06).

Nasruddin mengatakan bahwa di tahun 2021 pemerintah mencanangkan sebagai tahun moderasi beragama dan hal ini menjadi hal prioritas Kemenag, sedangkan tahun 2022  melalui Kemenag  dicanangkan sebagai menjadi tahun toleransi. "Bagaimana kita mampu mewujudkan toleransi jika kita belum mampu mengamalkan moderasi ? Oleh karena itu kita mulai (implementasi moderasi beragama) dari segala aspek,"  Tuturnya. 

Nasruddin ingin melihat para penyuluh agama yang merupakan ujung tombak Kemenag dalam menyampaikan pesan kebaikan kepada masyarakat dapat mengimplementasikan moderasi dari hal-hal kecil. 

" Membangun komunikasi antar penyuluh agama itu penting, Bagaimana kita mulai membangun moderasi jika mindset dan culturalset kita masih terkotak-kotakan, " Ungkapnya. 

Menurutnya jika ingin menafsirkan moderasi beragama itu sederhana saja.
"Tidak di garis radikal dan tidak berada di garis liberal dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama itu merupakan wujud moderasi, " Tutur Nasruddin. 

Kakankemenag Kota Palu juga berpesan kepada Penyuluh sebagai pemberi pesan kebaikan kepada masyarakat agar tidak selalu berlaku ekslusif, tetapi juga mampu memberikan pemahaman dan sikap inklusif (terbuka). 

Berdasarkan data di salah satu forum diskusi lintas agama beberapa waktu yang lalu, Nasruddin mengatakan Kota Palu masih jauh dari hal-hal yang memicu terjadinya  konflik agama. "Insya Allah kita (masyarakat Kota Palu) jauh dari konflik agama, " Harapanya.

Nasruddin berharap, pasca pelatihan moderasi beragama oleh BDK tersebut, para penyuluh  agama di Kota Palu mampu menjadi komunikator dan fasilitator yang baik kepada umat beragama. 

(Fuad)