Palu(Kemenag Sulteng), - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah hari ini Selasa 3/12-2019 pukul 12.00 Wita diterima Gubernur Sulteng Drs. H. Longky Djanggola. M.Si di ruang kerjanya.

Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Kepala Badan Kesbangpol Sulteg Dr. H. Fahrudin D. Yambas, Ketua FKUB Sulteng Prof. Dr. H. Zainal Abidin. M.Ag yang didampingi oleh sejumlah pengurus FKUB Sulteng.

Pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur atas dukungan dan perhatiannya terhadap pelaksanaan Raker FKUB Se Sulteng yang berlangsung dari tanggal 22 sd 24 Nopember 2019 di Swisbel Hotel Palu.

Selain menyampaikan terimakasih, Ketua FKUB juga melaporkan hasil hasil Raker, Seminar Nasional yang bertajuk Penguatan Faham Inklusif humanis sebagai daya tangkal intoleran, radikal dan terorisme, serta malaporkan tentang pelaksanaan Deklarasi Kerukunan di Tugu Gong Perdamaian Jabal Nur Palu yang ditanda tangani oleh seluruh FKUB Kab/Kota Se Sulteng.

Selanjutkan Ketua FKUB juga menyampaikan rencana pelaksanaan Muhibbah Kerukunan sebagai Program Peningkatan Peran dan Kapasitas Pembinaan Kerukunan Beragama bagi Tokoh Agama yang akan dilaksanakan di dua provinsi yakni Bali dan Jawa Timur.

Program Muhibbah Kerukunan yang dilaksanakan mulai tgl 5 s/d 8 Desember 2019, ini selain dalam rangka memenuhi undangan Asosiasi FKUB Indonesia juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan komparatif tentang pembinaan kerukunan aktif dan berkesinambungan serta mengekplorasi polapola pembinaan umat beragama yang efektif dan komperhenship untuk selanjutkan diimplementasikan di daerah ini guna terciptanya kehidupan umat beragama yang rukun dan damai dan terwujudnya Sulteng yang maju dan berdaya saing.

Gubernur Drs. H. Longky Djanggola. M.Si, pada pertemuan tsb mengharapkan agar FKUB Sulteng terus meningkatkan perannya dalam pembinaan umat dengan cara terus membangun komunikasi secara efektif dengan tokoh tokoh lintas agama dan komumikasi dengan umat beragama melalui bahasa bahasa damai dan pesan pesan yang menyejukkan umat dan bukan sebaliknya. Hal ini agar suasana kehidupan beragama yang damai saat ini terus ditingkatkan di masa masa yang akan datang.