MAN 2 Kota Palu (Kemenag Sulteng) – Ajang Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) tingkat provinsi Sulawesi Tengah telah usai digelar. Pengumuman para pemenang dilaksanakan di Ruang Multi Media pada Jum’at (10/06/2022). Dari 6 posisi pemenang bergengsi yang diperebutkan, 3 film karya MAN 2 Kota Palu berhasil meraih 3 posisi juara terbaik.

Kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) adalah salah satu lomba tahunan yang diselenggarakan oleh Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) Kanwil Kemenag Sulteng. Diikuti oleh 13 karya film dari beberapa kabupaten, KFPI kali ini mengambil tema “Kusyiar Islam dengan Caraku”.

Tiga film pemenang karya MAN 2 Kota Palu dalam KFPI tersebut antara lain berjudul “Bersyukur” meraih posisi juara terbaik 3, “Ini Cara Dakwahku” berada pada posisi juara terbaik 4, dan “Kebaikan yang Tulus” pada posisi juara terbaik 5. Dari ketiga karya terbaik Man 2 Kota Palu tersebut, film “Bersyukur” akan mewakili Provinsi Sulawesi Tengah di tingkat nasional.

Menurut Moh. Rifaldi, MAN 2 Kota Palu masih termasuk pemula dalam hal pembuatan film. Pembina OSIM yang juga sekaligus Ketua Tim MAN 2 TV tersebut menjelaskan bahwa timnya masih harus terus belajar meningkatkan kualitas dan performa mereka khususnya dalam bidang sinematografi. “Saat ini kami telah melakukan yang terbaik dari yang kami bisa. Prestasi kami di ajang KFPI kali ini pastinya akan menjadi sebuah trigger atau pemicu bagi kami untuk terus berkarya di masa yang akan datang. Tim kami akan terus belajar dari aspek yang masih lemah saat ini dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas serta performa kami di masa yang akan datang,” demikian jelasnya.

Kepala MAN 2 Kota Palu, Muh. Syamsu Nursi menyampaikan rasa gembiranya saat menanggapi kemenangan ini. Dirinya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim MAN 2 TV  dan seluruh warga madrasah atas dukungan yang telah diberikan selama proses produksi film tersebut.

Syamsu juga memberikan motivasi kepada seluruh siswa MAN 2 Kota Palu untuk tetap berkarya dan berkreasi meski telah mencapai sebuah prestasi. Ia mengingatkan bahwa salah satu peran utama madrasah adalah menyebarkan dakwah dan syiar Islam kepada seluruh lapisan masyarakat dan tidak harus selalu dari mimbar ceramah. “Konsep dakwah dan syiar Islam harus baik dan menarik  dan harus disampaikan secara apik dan menarik pula. Film pendek kini dapat dipilih sebagai salah satu alternatif bagi media dakwah. Olehnya, mulai saat ini setiap siswa harus terus meningkatkan semangat untuk belajar dalam menuangkan ide serta kreatifitasnya masing-masing dalam berdakwah.

“Meskipun berat namun kami tetap berharap semoga film “Bersyukur” yang murni merupakan hasil karya anak madrasah dapat bersaing dan menjadi pemenang di tingkat nasional,” harap Syamsu.