Bimbingan Pra Nikah KUA Tatanga dan Ulujadi, Menyemai Generasi Penerus Bangsa dari Pondasi Keluarga Sakinah
Ket: Kegiatan bimbingan pra nikah ditutup dengan foto bersama yang merepresentasikan semangat kebersamaan dan optimisme. Tampak para calon pengantin, didampingi oleh Kepala KUA, penyuluh agama, tenaga kesehatan, dan perwakilan BKKBN, mengakhiri acara dengan wajah penuh harapan untuk mewujudkan keluarga sakinah yang mereka cita-citakan. Selasa (28/10/2025)
Palu (Kemenag Sulteng) - Dalam sebuah langkah strategis membentengi pondasi masyarakat paling dasar, Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (BIMAIS) Kantor Kementerian Agama Kota Palu menggelar Bimbingan Perkawinan Pra Nikah bagi 16 pasangan calon pengantin. Kolaborasi antara KUA Kecamatan Tatanga dan KUA Kecamatan Ulujadi pada Selasa (28/10/2025) ini bukan sekadar memenuhi administrasi pernikahan, melainkan upaya sistematis untuk mencetak keluarga yang tidak hanya sah di mata hukum dan agama, tetapi juga kokoh secara mental, spiritual, dan sosial dalam menghadapi kompleksitas kehidupan modern. Melalui pendekatan multidisiplin yang melibatkan tenaga agama, kesehatan, dan perencanaan keluarga, para calon pasangan dibekali dengan panduan komprehensif untuk memulai mahligai rumah tangga.
Kegiatan yang berlangsung di Aula KUA Tatanga ini menandai komitmen pemerintah, dalam hal ini Kemenag, untuk bergeser dari pendekatan birokratis menuju pendekatan yang memberdayakan. Bimbingan pra nikah dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam membangun ketahanan nasional, yang dimulai dari unit terkecil masyarakat, yaitu keluarga. Kehadiran perwakilan dari BKKBN dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Nosarara mempertegas bahwa membangun keluarga sakinah adalah urusan multidimensi yang membutuhkan sinergi berbagai pihak.
Dalam sambutannya, perwakilan BIMAIS Kemenag Kota Palu menekankan bahwa esensi dari bimbingan ini adalah membangun fondasi, bukan sekadar mempelajari teori. “Bimbingan ini bukan sekadar formalitas menjelang akad nikah, tetapi merupakan langkah awal membangun pondasi keluarga yang kuat, berlandaskan iman, tanggung jawab, dan kasih sayang,” tegasnya. Penyerahan Buku “Pondasi Keluarga Sakinah” dan Sertifikat BIMWIN kepada peserta menjadi simbol komitmen untuk pembelajaran berkelanjutan.
Materi yang disampaikan pun dirancang untuk menjawab tantangan riil dalam berumah tangga. Kepala KUA Tatanga membangun perspektif spiritual dengan merujuk QS. Ar-Rum ayat 21, menekankan bahwa keluarga sakinah dibangun dari ketulusan, bukan kesempurnaan. Sementara itu, Kepala KUA Ulujadi mengajak calon pengantin untuk realistis dan bersiap menghadapi dinamika kehidupan, dengan kesabaran sebagai senjata utama, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 153.
Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Palu memberikan perspektif humanis dalam mengelola konflik. “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya,” sabda Nabi Muhammad SAW yang dikutipnya, menjadi prinsip utama bahwa rumah tangga adalah ruang untuk berbuat baik, bukan arena pertempuran.
Aspek pragmatis tidak ketinggalan. Materi pengelolaan keuangan keluarga dikuatkan dengan nilai QS. Al-Furqan ayat 67, agar tidak boros dan tidak kikir. Dari sisi kesehatan, Bidan Puskesmas Nosarara menekankan pentingnya pemeriksaan pra nikah sebagai bentuk tanggung jawab untuk melahirkan generasi yang sehat dan kuat, selaras dengan pesan QS. An-Nisa ayat 9. Perwakilan BKKBN kemudian melengkapi dengan wawasan perencanaan kelahiran yang bijak, menegaskan bahwa keluarga berkualitas lebih diutamakan daripada sekadar banyak anggota.
Kegiatan berlangsung interaktif, ditandai dengan diskusi aktif dan curah pendapat antarpeserta. Suasana ini menunjukkan tingginya minat dan kesadaran para calon pengantin untuk tidak hanya sekadar "menikah", tetapi benar-benar "memulai pernikahan" dengan bekal yang memadai.
Program ini adalah bukti nyata bahwa upaya membangun bangsa yang tangguh dan bermartabat dimulai dari kesungguhan kita dalam menyiapkan setiap calon pasangan untuk memikul amanah suci pernikahan. Dukungan berkelanjutan melalui program Bina Keluarga Sakinah dan konsultasi keluarga di KUA menjadi jaminan bahwa para pasangan tidak akan berjalan sendirian dalam mengarungi bahtera rumah tangga mereka.


