Guru PAK Parimo, Harus Miliki Nilai Spiritualitas Yang Baik.
Ket: Guru PAK Parimo, Harus Miliki Nilai Spiritualitas Yang Baik.
Parigi(kemenag Sulteng)- 47 orang Guru Agama Kristen mengikuti Workshop Peningkatan Ketrampilan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang di selenggarakan oleh Kelompok Kerja Guru Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong, rabu 17 September 2025 bertempat di Aula lantai dua Gedung PLHUT Kantor Kemenag Parimo.
Kegiatan tersebut di buka oleh Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah Martinus Elvis Bonggil.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen dalam sambutannya mengatakan Guru Pendidikan Agama Kristen harus terus berbenah diri, menyesuaikan dengan situasi kekinian yakni zaman digitalisasi.
Olehnya dibutuhkan tenaga pendidik yang cerdas dan terampil.
Di sisi lain sebagai salah satu Garda terdepan dalam memberikan pencerahan, Guru Agama Kristen diharapkan memiliki nilai-nilai spiritualitas yang baik.
Martinus menyatakan guru Agama Kristen harus memiliki strategi pembelajaran agar sukses menjaga Iman dan menjaga moral dari Anak didiknya.
Era digitalisasi akan menjadi bahan tantangan yang sangat besar bagi guru dalam mempersiapkan anak didik menjadi generasi yang memiliki iman dan taqwa.
Olehnya melalui kegiatan Workshop ini, diharapkan para guru agama kristen dapat meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya di bidang teknologi dan informasi.
Ayo terus berinovasi meningkatkan kemampuan ketrampilan agar cara mendidiknya terus berkesesuaian dengan arus informasi dan teknologi, jelasnya.
Sementara itu Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Kristen Kantor Kemenag Parigi Moutong Amos Layuk Allo menyampaikan agar guru agama Kristen mempunyai pemahaman yang moderat dalam beragama.
Keberagaman keyakinan adalah sebagai kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai Kristiani, seperti kasih, toleransi, dan dialog, sambil tetap kokoh pada iman akan Kristus sebagai jalan keselamatan.
Guru juga dituntut untuk membimbing siswa agar tidak hanya memahami perbedaan tetapi juga mampu hidup berdampingan secara damai, menghargai sesama manusia, serta menjadi pembawa kesatuan dan kedamaian di tengah masyarakat majemuk khususnya di kabupaten Parigi Moutong, ujar Amos.
Hadir pada Workshop ini Penyelenggara Bimbingan Masyarakat Kristen Kantor Kementerian Agama kabupaten Parigi Moutong Amos Layuk Allo, Pengawas Guru Pendidikan Agama Kristen Margaretha serta para Narasumber.(Ahdal).