Parigi (Kemenag Sulteng) — Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong menggelar kegiatan Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Penandatanganan Kontrak Kerja bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Gedung Indoor Kantor Bupati Parigi Moutong, Selasa, 27 Mei 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, H. Muhammad Taslim, bersama Kepala Kantor Kemenag Parigi Moutong, H. As’at Latopada, yang memberikan arahan sekaligus menyaksikan langsung prosesi penandatanganan kontrak kerja.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Parimo, H. As’at Latopada, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kabag TU Kanwil Kemenag Sulteng dan menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan kegiatan ini yang menjadi momen penting bagi para ASN baru, khususnya PPPK.

“Kegiatan ini adalah bentuk motivasi dan pemantapan pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab ASN di lingkungan Kementerian Agama,” ungkap As’at.

Sementara itu, H. Muhammad Taslim menyampaikan rasa bangga kepada para PPPK yang baru saja dilantik langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, KH. Nasaruddin Umar, secara serentak di seluruh Indonesia.

“Ini merupakan kebahagiaan luar biasa. Pelantikan langsung oleh Menteri Agama menunjukkan perhatian besar dan harapan tinggi terhadap para PPPK untuk turut mendorong kemajuan Kemenag,” ujar Taslim.

Ia menekankan bahwa para PPPK telah lama mengabdi di lingkungan Kementerian Agama, sehingga diharapkan memiliki pengalaman dan pemahaman yang cukup dalam melaksanakan tanggung jawab ke depan.

Kabupaten Parigi Moutong dipilih sebagai lokasi pembinaan karena merupakan daerah dengan jumlah PPPK terbanyak di Sulawesi Tengah, yakni sebanyak 220 orang. Oleh karena itu, menurut Taslim, perlu diberikan perhatian khusus agar para PPPK memahami peran strategisnya sebagai ASN.

Ia menjelaskan, PPPK yang bertugas sebagai guru madrasah harus memiliki kompetensi profesional dalam mengembangkan pendidikan yang berprestasi dan mencetak generasi berkarakter. Penyuluh agama, lanjut Taslim, dituntut untuk menguasai wawasan keagamaan yang moderat dan mampu menciptakan suasana harmonis di tengah masyarakat multikultural.

“Penyuluh agama juga harus menjadi teladan dalam bermedia sosial, menyebarkan informasi yang menyejukkan, bukan menjadi pemicu konflik,” tambahnya.

Bagi tenaga administrasi, Taslim menekankan pentingnya pengembangan diri seiring dengan pesatnya perkembangan sistem kerja. “ASN harus profesional, inovatif, dan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa Menteri Agama menaruh harapan besar kepada seluruh ASN Kemenag agar menjadi pelayan masyarakat yang bersih, bahkan diibaratkan seperti malaikat. ASN juga diminta berperan aktif dalam menyukseskan Delapan Asta Protas (Program Prioritas Kemenag 2025–2029) yang dikenal dengan sebutan Kemenag Berdampak.

Salah satu bentuk kontribusi awal yang telah dilakukan para PPPK adalah penanaman bibit pohon di lingkungan kerja, satuan pendidikan keagamaan, dan rumah ibadat sebagai bagian dari penguatan ekoteologi.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kasubbag Tata Usaha, Kepala Seksi Pendidikan Islam, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, Pembimas Kristen, Pembimas Hindu, para Kepala Madrasah Negeri, Kepala Kantor Urusan Agama kecamatan, staf Kantor Kemenag Parigi Moutong, serta seluruh PPPK yang telah diangkat.

(Ahdal)