Luwuk (Kemenag Banggai) – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Penyuluh Agama Islam Kabupaten Banggai. Dwi Hudiyono, S.H., Lc., penyuluh yang bertugas di KUA Kecamatan Luwuk Selatan, terpilih mewakili Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah pada ajang bergengsi Penyuluh Agama Islam (PAI) Award tingkat nasional tahun 2025.  Rabu (18/6/2025).

Dwi Hudiyono bukanlah sosok baru di kalangan masyarakat, khususnya di wilayah Luwuk Selatan. Sejak tahun 2017, ia mengabdikan diri sebagai Penyuluh Agama Islam PPPK di bawah naungan Kementerian Agama. Latar belakang pendidikan tinggi yang ia tempuh di STIBA Makassar dan MEDIU Malaysia menjadi pondasi kuat dalam pelayanannya kepada masyarakat.

Menguasai ilmu Usul Fiqh dan Perbandingan Madzhab, Ustaz Dwi dikenal luas sebagai penyuluh yang mampu menjelaskan hukum Islam secara logis, sistematis, dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Pendekatannya yang komunikatif dan berbasis dalil menjadikannya salah satu figur penting dalam dakwah dan pembinaan umat di Banggai.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai, Drs. H. Suardi Kandjai, M.Pd, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas pencapaian Dwi Hudiyono. Ia menyebutkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari dedikasi dan amanah tinggi yang diemban oleh para penyuluh agama.

“Prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh penyuluh agama untuk terus berdedikasi memberikan keteduhan batin dan pencerahan kepada masyarakat,” ujar Suardi. Ia juga mengingatkan agar persiapan dilakukan secara matang agar mampu menampilkan yang terbaik di hadapan dewan juri pada ajang nasional.

Kasi Bimas Islam Kemenag Banggai, H. Zaenal Abidin, S.Ag., M.Ag, dalam keterangannya menyampaikan bahwa ini merupakan kali ketiga secara berturut-turut Kemenag Banggai mengirimkan wakilnya ke tingkat nasional untuk mewakili Provinsi Sulawesi Tengah.

Zaenal berharap Dwi Hudiyono dapat menjalin komunikasi dan belajar dari pengalaman para peserta sebelumnya untuk memperkuat presentasi dan strategi di kompetisi nasional. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kemampuan menulis karya ilmiah dengan realitas sosial yang ada. Dan itu terlihat pada karya tulis Dwi.

“Karya tulis Saudara Dwi berhasil mengangkat fakta-fakta lapangan yang relevan, terutama dalam menjangkau kelompok rentan seperti warga binaan di Lapas IIB dan tahanan di Polres Banggai, yang sangat membutuhkan pencerahan keagamaan dari Kementerian Agama,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa karya tulis tersebut selaras dengan poin ketiga dari Asta Protas Kemenag RI, yakni “Layanan Keagamaan yang Berdampak”. Hal inilah yang menjadi nilai plus dalam seleksi PAI Award 2025.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Dwi Hudiyono diharapkan mampu mengharumkan nama Kabupaten Banggai dan Provinsi Sulawesi Tengah di kancah nasional serta menjadi inspirasi bagi para penyuluh lainnya di seluruh Indonesia.