Palu (Kemenag Sulteng)- Betapa pentingnya kita memperingati hari santri karena mereka sebagai generasi penerus bangsa yang banyak berprestasi baik sebagai ulama, ilmuwan, pengusaha dan pemimpin. "Mudah-mudahan dengan kegiatan ini  Pondok pesantren (Ponpes), Palu, Sigi, Donggala (pasigala) bangkit untuk sulteng bangkit." Kata Kakanwil Kemenag Sulteng Dr. H. Rusman Langke, M.Pd dalam sambutannya pada kegiatan Zikir dan Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018 yang dilaksanakan oleh  Kanwil Kemenag Sulteng Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) bertempat di halaman Kanwil Kemenag Sulteng, Rabu 28/11.

H. Rusman Langke berpesan kepada para santri marilah menuntut ilmu pengetahuan, dengan Islam wasathiah yang  rahmatan lil alamin sesuai dengan petunjuk al Qur'an dan sunnah Nabi Muhammad saw.

Zikir dipimpin oleh Ust. KH. Ahmad Asse dengan didahului pembacaan Al Fatihah kepada para guru, ustadz dan ulama yang telah mendahului, kemudian  kepada kemenag seluruh Indonesia dan khususnya Kanwil Kemenag Sulteng dan seluruh jajarannya.

Rektor IAIN Prof. Dr. H. sagaf Pettalongi dalam  menyampaikan tabligh akbar menekankan bahwa maklumat jihad pada 22 Oktober adalah emrio Hari Santri Nasional. Ponpes harus memberi pesan  cinta damai karena para santri memiliki pemahaman dan pengetahuan agama yang baik dan mendalam . karena itu sulit ditemukan ponpes, madrasah dan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) mempunyai pemahaman yang menyimpang  justru  lebih damai dan toleran karena ajaran agama mengajarkan dan mengkaji dari berbagai aspek dengan mengutamakan  nilai-nilai akhlak karimah.

“Cara mengatasi trauma akibat musibah adalah dengan berzikir sebagaimana firman Allah ‘ala bizikrillahi tathmainnul quluub (Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram) dan marilah mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW dalam seluruh aspek kehidupan.” kata  H. Sagaf Pettalongi  

Dr. H.Gasim Yamani sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pakis dalam laporannya  mengatakan bahwa kegiatan Zikir dan tabligh akbar ini mengusung tema "Bersama santri damailah negeri" yang diikuti oleh para santri ponpes madinatul ilmi dolo,  alkhairaat putra/putri, ponpes Manbaush Shalihin, Ponpes Al Istiqamah Ngata baru dan Ponpes Raudhatul Mustafa yang berada disekitaran kota Palu dan pemandu zikir ust. KH. Ahmad Asse dan ust. H. Abd Aziz Tamauni, SE. "Kegiatan ini seharusnya dilaksanakan pada tgl 22 oktober tapi pelaksanaannya ditunda karena mengalami musibah/bencana" Kata H. Gasim Yamani. (Zia)