Parigi (Kemenag Sulteng) – Menjelang pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) ke-XXVIII tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Poso pada 23 Juni 2025, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) terus mematangkan kesiapan sumber daya manusia (SDM) kafilah yang akan mewakili daerah tersebut.

Keseriusan itu ditunjukkan melalui pelatihan bagi para qori dan qoriah yang digelar di Hotel Oktaria, Parigi, pada Selasa (10/6/2025). Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh 20 peserta dari berbagai cabang lomba.

Ketua Panitia Pelatihan Kafilah, Marzuk Hulolo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memantapkan kemampuan para peserta pada cabang tilawah, tahfiz, tafsir bahasa Arab, dan hadits. "Kemampuan mereka perlu diasah secara optimal agar mampu meraih prestasi terbaik di ajang STQH XXVIII di Poso," ujarnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong, H. As’ad Latopada, yang turut hadir, menyampaikan bahwa kafilah Parigi Moutong memikul beban cukup berat pada STQH kali ini. “Pada STQH sebelumnya, kita berhasil meraih juara ketiga. Oleh karena itu, tahun ini kita harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi dengan menargetkan juara satu,” tegasnya.

As’ad optimistis, dengan potensi qori dan qoriah yang dimiliki, Parigi Moutong mampu tampil sebagai yang terbaik. “Potensi mereka di atas rata-rata. Saya yakin kita bisa menjadi juara di Poso,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Parigi Moutong, Abdul Sahid, dalam sambutannya mengatakan bahwa seleksi STQH telah dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan hingga kabupaten. Hal ini bertujuan untuk mengasah dan mempertajam kemampuan para peserta.

“Pemerintah terus berupaya melahirkan bibit-bibit unggul melalui pelatihan seperti ini, sebagai bagian dari peningkatan kompetensi qori dan qoriah,” ujar Wabup.

Ia menambahkan, pelatihan ini tidak semata-mata sebagai persiapan teknis menjelang lomba, tetapi juga merupakan ikhtiar bersama dalam membentuk generasi yang mencintai, menghafal, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits dalam kehidupan bermasyarakat.

“Saya percaya, kafilah Parigi Moutong memiliki potensi besar untuk tampil membanggakan pada STQH tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang akan digelar di Poso. Pemerintah juga berharap seluruh peserta dapat menjadi duta syiar Islam yang membawa pesan damai, toleransi, dan semangat kebersamaan,” tutup Sahid. (Ahdal)