Kemenag Bangkep Sabet Tiga Gelar dari KPPN Luwuk

Ket: Kakankemenag Bangkep saat menerima piagam penghargaan dari KPPN Luwuk
Banggai Kepulauan (Kemenag Sulteng) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Kepulauan menyabet tiga gelar kategori penghargaan dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Luwuk. Pengumuman predikat terbaik tersebut disampaikan pada kegiatan Forum Konsultasi Publik KPPN Luwuk, Rabu 17 September 2025.
Ketiga gelar terbaik yang diraih Kemenag Kab. Banggai Kepulauan yakni, Peringkat Pertama Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kategori Pagu Besar Periode Triwulan II Tahun 2025; Satker Terbaik Dalam Penggunaan Cash Management System Pada Satuan Kerja Kategori Pagu Kecil Lingkup KPPN Luwuk Periode Semester I Tahun 2025 dan Satker Terbaik Dalam Transaksi Digipay Satu Pada Satuan Kerja Lingkup KPPN Luwuk Semseter I Tahun 2025.
Kepala KPPN Luwuk Agus Pranoto saat menyerahkan piagam penghargaan menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih Kemenag Kab. Banggai Kepulauan. “Luar biasa, tiga kategori sekaligus diboyong ke Bangkep,” ujarnya.
Agus menilai predikat tersebut tentu membutuhkan keseriusan, kerja keras dan kerja sama yang baik. Menurutnya, secara umum satker Kemenag dalam lingkup kerja KPPN Luwuk telah menunjukkan kinerja yang baik. Terbukti, beberapa peringkat setelah Bangkep didominasi sakter Kemenag kabupaten lainnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kab. Banggai Kepulauan H. Sofyan Arsyad mengucapkan terima kasih atas kinerja para pengelola keuangan di lingkup Kemenag Bangkep. “Penghargaan ini bukan hasil kerja individu. Tetapi merupakan kerja kolektif yang dilakukan dengan penuh kesungguhan,” ujarnya.
Terhadap para pengelola anggaran, kata Sofyan, ia senantiasa menekankan untuk memegang prinsip bahwa yang dikejar bukan semata-mata target serapan anggaran. Tetapi lebih penting dari itu adalah akuntabilitas dan pertanggung jawaban penggunaan anggaran meski satu rupiah sekalipun. “Saya tidak ingin setelah pensiun nanti, kita masih direpotkan dengan temuan akibat kelalaian dan ulah pengelola anggaran yang tidak berintegritas,” pesan Sofyan.
.jpeg)
