Humas Lilis Kontributor
27 Februari 2025 11:37:0 604

Jelang Ramadhan, Kakanwil melepas Dai 3T Sulawesi Tengah

Ket: Kakanwil bersama para Dai 3T Sulteng


Palu (Kemenag Sulteng) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah, Mohsen, resmi melepas tim Dai 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) pada Kamis (27/2/2025). 

Program ini bertujuan untuk memperkuat dakwah Islam di daerah perbatasan yang masih minim akses informasi keagamaan. 

Tim Dai 3T Sulawesi Tengah (Sulteng) terdiri atas empat dai dan satu koordinator, yaitu Muhammad lkhya Ulumuddin (Koordinator Dai 3T Utusan Kemenag Rl), Jam'an Abdul Latief, S.Pd.I (Dai 3T utusan Kab. Parimo), Syamsul Bahri, S.Pd.Gr (Dai 3T utusan Kab. Poso), Mahfud, S.Pd (Dai 3T utusan Kab. Donggala), dan Arief Zakman, S.Kep.Ns.,M.Kes (Dai 3T utusan Kota Palu). 

Tim tersebut akan bertugas selama satu bulan, mulai 27 Februari hingga 27 Maret 2025. Pembinaan dan dakwah akan dilakukan di tiga desa, yaitu Desa Sioyong, Desa Pani'i, dan Desa Parisan di Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala.

Penguatan Dakwah di Daerah Terpencil oleh Dai 3T yang digagas Kemenag sejak 2022 ini, bertujuan meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam, mempererat harmoni sosial berbasis nilai agama dan kearifan lokal, serta membantu menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan budaya di wilayah perbatasan.

Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Kabid Bimas Islam) Kanwil Kemenag Sulteng Junaidin, menjelaskan bahwa rekrutmen dai dilakukan pada akhir Januari 2025. Program ini dibiayai melalui DIPA Kanwil Kemenag Sulteng Tahun 2025.

Dalam kegiatan ini diharapkan adanya dukungan dari Baznas dan Laznas perwakilan di Sulawesi Tengah. Turut hadir dalam melepas kegiatan tersebut dari Baznas Provinsi Sulteng, Laznas perwakilan BMI Sulteng, serta perwakilan dari Laznas Yakesma Sulteng.

"Tim Kanwil akan mengantarkan para dai ke lokasi, di mana mereka akan diterima langsung oleh Camat dan Kepala KUA setempat," ujar Junaidin.

Dalam arahannya, Kakanwil Mohsen mengaharapkan agar dakwah yang disampaikan harus sistematis dan menyentuh masyarakat.

Ia menekankan pentingnya program ini sebagai langkah strategis dalam menyebarkan dakwah ke wilayah terpencil. Menurutnya, masih banyak daerah yang terisolasi dan minim akses informasi keagamaan, sehingga peran dai sangat dibutuhkan.

"Harus ada sinergi antara Kemenag dan organisasi keagamaan Islam, agar tidak ada lagi masyarakat Muslim yang tertinggal dalam mendapatkan manfaat dakwah," tegasnya.

Ia juga mengingatkan para dai untuk memiliki program pembelajaran yang terstruktur dengan target yang jelas. Dakwah, kata Mohsen, tidak hanya berbicara tentang surga dan neraka, tetapi juga harus memberikan semangat bagi masyarakat untuk bekerja dan mandiri.

"Saya ingin dakwah yang sistematis, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Materi yang disampaikan harus relevan dan mampu menyentuh karakter masyarakat setempat," tambahnya.


Selain itu, Kakanwil menekankan pentingnya sikap toleransi dalam berdakwah. Ia mengingatkan agar para dai menghargai perbedaan yang ada di masyarakat dan menjadikannya sebagai kekuatan untuk membangun harmoni.

"Kita hidup dalam keberagaman, bukan keseragaman. Kehadiran para dai harus mampu berkolaborasi dengan komunitas setempat," pesannya.

Menutup arahannya, Kakanwil mengingatkan bahwa masyarakat di daerah terpencil sangat menantikan kehadiran dai. Oleh karena itu, ia berharap para dai dapat menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan keikhlasan.

"Masyarakat telah menunggu. Kehadiran para dai ini adalah rahmat bagi mereka," pungkasnya.

 

Tags: Bimas Islam

Editor: Humas Lilis
Fotografer: Humas Lilis

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex