Morowali (Kemenag Sulteng) - Jajaran FKUB Morowali gelar pertemuan dengar pendapat rencana relokasi Penggunaan Bangunan Bukan Tempat Ibadah sebagai Tempat Ibadah Sementara Gereja Bethani Indonesia (GBI) di Desa Bahomohoni Kec. Bungku Tengah Kab. Morowali, Sabtu (15/10/2022).

Sekretaris FKUB Morowali N. Winardi, menyampaikan Kegiatan ini digelar sebagai tindak lanjut dari Surat Gereja Bethany Indonesia, Nomor: 05/GBI-BT/X/2022 Tanggal, 6 Oktober 2022 Perihal Pemberitahuan Pemindahan / Relokasi Tempat Ibadah.

Jajak Pendapat dan Mediasi yang dilakukan FKUB Morowali bersama Kesbangpol dan Pengurus Gereja setempat menghasilkan keputusan sebagai berikut: FKUB Kab. Morowali tidak memberi ijin untuk mendirikan Bangunan baru sebagai tempat Ibadah sementara, dengan pertimbangan tempat ibadah sementara jemaat Bethany yang sudah ada masih sangat layak dan sebagian besar jemaatnya tidak bersedia jika dipindahkan dan apabila dipaksanakan direlokasi dikhawatirkan akan terjadi perpecahan didalam jemaat organisasi Gereja Bethani yang sudah lama ada dan berjalan dengan baik.

H Mauluddin sebagai Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morowali sekaligus anggota FKUB mempertegas segala permasalahan yang ada di tubuh jemaat Bethani Desa Bahomohoni Bungku diselesaikan secara intern. Dia berharap forum dapat bermusyawarah dengan berlandaskan asas saling menghormati dan saling mengasihi.

Forum terdiri atas pengurus BAMAG (Badan Musyawarah Antar Gereja), Bidang Ketahanan Organisasi, Sosial, Budaya dan Keagamaan Badan Kesbangpol Morowali, PGPI Morowali (Persatuan Gereja Pantekosta dan Karismatik Indonesia) serta Jemaat Gereja Bethani Indonesia yang ada di Morowali.

Di Akhir pertemuan perwakilan dari Kesbangpol  Morowali, Eko Sukresno menyerahkan SKB 2 Menteri untuk menjadi acuan dan pedoman kepada pengurus gereja serta instrumen pendaftaran legalitas organisasi agar terdaftar di Pemerintah dalam hal ini Kesbangpol.

By. Humas Morowali