Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar Festival Literasi Tahun 2025. Sebagai bagian dari mendukung dunia literasi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banggai ikut mengambil bagian dalam kegiatan tersebut. Di dalam ajang bergengsi ini, MIN 1 Banggai tampil berkilau dengan mengutus perwakilan yang mewakili Kabupaten Banggai untuk berkompetisi dalam Lomba Bertutur Nasional Tingkat SD/MI.

Di kegiatan ini, siswi MIN 1 Banggai Bernama Adzkia Fasihatunnisa menjadi jawara di Tingkat Kabupaten pada tahun 2024 lalu yang kemudian di utus untuk mewakili Kabupaten Banggai ke Tingkat Nasional. Pada lomba bertutur ini, Adzkia akan bersaing dengan ratusan peserta dari kabupaten/kota se-Indonesia. Dengan mengusung tema cerita berciri khaskan lokal daerah, Adzkia mengangkat cerita yang berjudul “Desaku Ondo-Indolu” karya Lili Sakilah.

Sebagai daerah yang memiliki banyak cerita lokal, Desaku Ondo-Ondolu merupakan salah satu dari kumpulan cerita anak dalam antologi kisah dari Banggai. Dengan membawakan cerita daerah, Adzkia tampil memukau dengan menggunakan pakaian dengan bercorak khas kabupaten Banggai yaitu Burung Maleo.

Desa Ondo-Ondolu merupakan sebuah desa yang berada di daerah Kecamatan Batui. Cerita ini mencerminkan kehidupan masyarakat setempat. Ondo-Ondolu artinya berbatu-batu dalam Bahasa saluan.

Penampilan Adzkia kali ini di laksanakan secara daring melalui sebuah video yang akan di kirim ke tim juri di Tingkat nasional untuk di nilai.

Kepala MIN 1 Banggai, Hj. Hasniar J, S.Pd.I, (Kamis, 4/9/2025) mengatakan “Alhamdulillah anak sholehah MIN 1 Banggai mewakili Kabupaten Banggai ke Tingkat nasional pada ajang lomba bertutur nasional yang di laksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Nasional. Terima kasih untuk semua doa dan dukungannya. Salam literasi, salam sukses”, tutupnya.

Lomba bertutur ini tidak hanya menjadi sekedar lomba seremonial semata tetapi juga sebagai ajang motivasi dan wadah untuk mencari bibit muda di kalangan pelajar untuk dapat bersaing dengan pelajar daerah lain di Tingkat nasional karena potensi dan kualitas anak-anak Banggai tak kalah berbeda sehingga mampu bersaing dengan daerah lain.