MAN Tolitoli (Kemenag Sulteng) – Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tolitoli menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap isu kemanusiaan global dengan menggalang donasi sebesar Rp22 juta untuk Palestina. Aksi solidaritas ini digagas oleh organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) bersama kegiatan ekstrakurikuler lainnya, dan berlangsung selama lima hari di berbagai lokasi, termasuk lingkungan sekolah, jalanan, pasar, hingga tempat wisata di Kabupaten Tolitoli.

Tanpa mengenal lelah, para pelajar tersebut dengan penuh semangat dan keikhlasan mengetuk pintu hati masyarakat untuk berdonasi demi membantu saudara-saudara Muslim yang tengah menghadapi konflik kemanusiaan di Palestina.

Donasi yang terkumpul diserahkan secara resmi oleh Kepala MAN Tolitoli, Muhammad A.Y. Rumi, di ruang kerjanya Senin (5/5/2025) kepada Koordinator Solidaritas Muslim Tolitoli untuk Palestina, Yusuf Y. Andi Mappiase. Penyerahan ini menjadi simbol dukungan nyata terhadap perjuangan kemanusiaan rakyat Palestina.

Muhammad A.Y. Rumi mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap aksi para siswa.

“Kami sangat bangga dengan inisiatif para siswa yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga peka terhadap isu-isu kemanusiaan global. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman benar-benar tertanam dalam jiwa mereka. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang terlibat,” ucapnya.

Senada dengan itu, Yusuf dari Solidaritas Muslim Tolitoli menyampaikan rasa terima kasih dan doa atas inisiatif para pelajar.

“Alhamdulillah, InsyaAllah atas usaha kita untuk membantu rakyat Palestina selalu mendapatkan pahala dan keberkahan dunia dan akhirat,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi semangat kemanusiaan yang tumbuh di kalangan generasi muda sebagai bentuk empati terhadap penderitaan global.

“InsyaAllah, setiap langkah yang kalian lakukan untuk membantu rakyat Palestina akan dibalas oleh Allah SWT dengan pahala dan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat,” ungkapnya.

Aksi ini menjadi contoh nyata pembelajaran empati dan tanggung jawab sosial bagi generasi muda, sekaligus mempertegas peran pelajar sebagai agen perubahan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.