Morut (Kemenag Sulteng) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morowali Utara, melalui Penyelenggara Hindu melaksanakan kegiatan Moderasi Umat Beragama. Kegiatan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Desa Dulupokarya kecamatan Lemboraya (25/05) dan di desa Tambarabone Kecamatan Bungku Utara (28/05). Kegiatan Moderasi Umat beragama di desa Dulupokarya mengambil tema Merawat Kerukunan Melalui Moderasi Beragama kita Wujudkan keluarga Hindu yang Satyam Siwam Sundaram. Sedangkan kegiatan  desa Tambarabone bertema Wujudkan Tri Hita Karana melalui Penerapan Moderasi Umat Beragama Menuju Hindu yang Berkualitas.

Dalam Sambutan Kepala Kankemenag yang di bawakan oleh Penyelenggara Hindu, I Ketut Waliasa menekankan kepada seluruh Stakeholder yang ada sebagai ujung tombak agar senantiasa tetap menjaga dan mempertahankan kerukunan Umat Beragama baik interen maupun antar Umat Beragama. Selain itu seluruh komponen masyarakat dan komponen agama harus berkolaborasi dengan kearifan lokal, serta berperan aktif dalam menekan isu isu yang mengarah pada perpecahan yang dapat merusak bingkai kerukunan yang terjaga selama ini. Salah satu contoh yang dikemukakan Penyelenggara Hindu adalah adanya beberapa daerah konflik yang mengarah pada isu sensitif seperti SARA. Hal itu bisa terjadi karena tidak moderatnya umat beragama sehingga sangat mudah disusupi oleh paham paham radikal dan yang paling di rugikan adalah Masyarakat itu sendiri.

Sementara itu,  Ketua PHDI Kabupaten Morowali Utara, Bpk I Wayan Suarnyana, S.Pd sangat menyambut baik kegiatan tersebut serta berterima kasih kepada Kementrian Agama yang berperan aktif dalam menjaga kerukunan serta bersinergi dalam membangun umat beragama. Ketua PHDI memohon agar kegiatan ini dilaksanakan secara berkesinambungan dan merata disetiap kantong umat beragama di wilayah Kabupaten Morowali Utara.

Hal senada juga disampaikan oleh kepala desa dalam sambutannya merasa bersyukur karena dari sekian banyak desa yang ada, desa yang di pimpinannya di percaya menjadi tuan rumah kegiatan tersebut, dan kedepannya bisa menjadi Desa Percontohan mengenai Moderasi masyarakat yang di pimpinannya.

Secara terpisah Ketua panitia, Yestilk Dalhidka Moia menggandeng Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Tenga, I Wayan Sudiana dan Ketua Lembaga Kabupaten sebagai Narasumber dalam Kegiatan tersebut, dan berterima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Kegiatan tersebut melibatkan Tokoh Agama dan Pemuka Agama meliputi Pemangku, Pengurus Parisada Hindu ( PHDI ) Pengurus Adat, Pengurus Pura, Para Penyuluh Agama, Pengurus Wanita Hindu, Pengurus Pemuda dan Tokoh Masyarakat Desa setempat.