MAN Tolitoli (Kemenag Sulteng) - Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tolitoli kembali dilaksanakan pada Senin (2/12/2024). Kegiatan yang berlangsung di ruang kerja kepala madrasah ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan mengevaluasi kinerja kepala madrasah sekaligus mendukung pengembangan kualitas madrasah.

Kepala MAN Tolitoli, Muhammad A. Y. Rumi, membuka acara PKKM secara resmi, didampingi oleh wakil kepala madrasah, kepala urusan tata usaha, serta tim guru dan staf tata usaha. Tim penilai PKKM terdiri dari Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli, Abd. Hafid Arief, bersama empat pengawas lainnya, Ahmad Tahir, Sukardi, Amiruddin, dan Idhan.

Dalam sambutannya, Kepala MAN Tolitoli Muhammad menyampaikan apresiasinya kepada tim pengawas atas dedikasi dan bimbingan yang diberikan selama ini.

"Terima kasih atas motivasi, dukungan, dan masukan yang telah membantu kami dalam merencanakan, mengevaluasi, serta membenahi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan di madrasah ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokjawas Abd. Hafid Arief menjelaskan bahwa PKKM bukan hanya realisasi program, tetapi juga merupakan amanah yang harus dijalankan. Ia menekankan pentingnya proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data kinerja kepala madrasah pada setiap indikator pemenuhan standar.

"Penilaian mencakup empat komponen utama, yaitu pengembangan madrasah, pelaksanaan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, serta supervisi guru dan tenaga kependidikan. Keempat aspek ini adalah tanggung jawab utama kepala madrasah yang harus dijalankan dengan baik," ungkap Abd. Hafid.

PKKM juga dilakukan secara periodik setiap empat tahun, selain evaluasi tahunan, untuk memberikan gambaran komprehensif terhadap kinerja kepala madrasah. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN Tolitoli.

Melalui penilaian ini, madrasah tidak hanya mengevaluasi kinerja, tetapi juga merancang langkah-langkah strategis guna menghadapi tantangan pendidikan ke depan.