Parigi (Kemenag Sulteng)-Sejumlah Kepala Madrasah dan Pengawas mengikuti bimbingan teknis supervisi implementasi kurikulum 183 dan 184 serta bimbingan teknis implementasi E-learning bagi Kamad dan pengawas.

Kegiatan yang diikuti oleh Kepala Madrasah dan Pengawas Se-wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur dibuka secara virtual oleh Direktur Kurikulum ,Sarana, Kesiswaan Dan Kelembagaan (KSKK) Kemenag RI Ahmad Umar, Jum'at 9 Oktober 2020.

Dalam sambutannya melalui aplikasi zoom metting Direktur KSKK Ahmad Umar menyampaikan bahwa madrasah saat ini keberadaannya bukan hanya di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi sudah mulai menyebar luas di Pulau Papua, Maluku, Sulawesi , dan Nusa Tenggara Timur. Madrasah sudah ada di seluruh Indonesia dan prestasinya pun sudah menyebar hampir ke semua madrasah tersebut.

"Ini dibuktikan pada Kompetensi Sains Madrasah 2018 di Bengkulu prestasinya merata hampir di seluruh Provinsi."

Ahmad umar juga mengungkapkan sesuai informasi yang ada, bahwa madrasah yang menggunakan E learning dalam pembelajaran, baru sekitar 1,8 juta siswa yang menggunakannya, sementara jumlah siswa secara keseluruhan yang berada di madrasah berjumlah 10 juta orang. Ini berarti masih banyak madrasah yang tidak menggunakan E learning.

Sementara berdasarkan hasil bimtek dari Pusdiklat tenaga teknis Pendidikan dan Keagamaan bahwa guru diwajibkan pertama Menggunakan aplikasi E-Learning, kedua Pemantauan kinerja Guru dilihat dari E-Learning, ketiga E-learning terkoneksi Disimpatika dan keempat Nilai PKG diambil dari  E learning bagian syarat untuk kenaikan pangkat.

Olehnya Direktur KSKK meminta agar para guru saat ini harus sudah menggunakan E-learning. Karena semua madrasah baik negeri maupun swasta ada server gratis dari Kemenag pusat.

Bimtek secara virtual ini di ikuti oleh KKM MAN 1 Parigi, KKM MtsN 1 Parigi, KKM MIN 1 Parigi, KKM MAN 2 Parigi, KKM MIN 2Parigi, KKM MTsN 2 Parigi, KKM MIN 3 Parigi, KKM MTsN 3 Parigi, KKM MAN 3 Parigi, KKM MTsN 4 Parigi Moutong. (Ahdal)