Palu (Kemenag Sulteng) - Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Syamsu Nursi, menegaskan dukungan penuh terhadap dua program prioritas nasional di sektor pendidikan, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Podcast "RUMAH (Ruang Madrasah) KITA" edisi "MBG dan CKG: Dua Program Andal Jaga Generasi Madrasah" yang berlangsung di Ruang Podcast Kanwil Kemenag Sulteng, Selasa (7/10/2025).

Menurut Syamsu, kedua program tersebut merupakan bagian penting dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di madrasah.

Ia menilai kesehatan peserta didik merupakan faktor utama keberhasilan proses belajar. Melalui program CKG, madrasah dapat melakukan deteksi dini sekaligus tindak lanjut terhadap kondisi siswa yang membutuhkan perhatian.

"Alhamdulillah, Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran sangat memperhatikan kesehatan anak-anak kita. Dengan program ini, kita bisa melahirkan generasi yang cerdas dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Selain MBG dan CKG, Pemenuhan Sarana Pendidikan Madrasah juga turut disinggung Syamsu dalam podcast sebagai bagian dari PHTC yang prosesnya telah mulai dilaksanakan di sejumlah madrasah lingkup wilayah Sulawesi Tengah. Ia menyebut peningkatan sarana belajar menjadi penopang penting bagi efektivitas pelaksanaan kedua program tersebut di lapangan.

Syamsu juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program MBG di madrasah agar tidak terjadi kasus keracunan seperti yang pernah muncul di beberapa daerah. Ia meminta kepala madrasah dan guru untuk berperan aktif memantau kualitas makanan sebelum dibagikan kepada siswa.

"Jangan langsung dibagikan ke anak-anak tanpa diperiksa. Sebaiknya guru dan wali kelas bersama siswa mencium aroma makanan terlebih dahulu. Jika tercium bau tidak sedap, segera laporkan kepada pihak dapur," tegasnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar madrasah memperhatikan standar penyimpanan makanan yang layak dan higienis sebelum didistribusikan. Ia juga menekankan pentingnya pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan madrasah.

"Biasakan anak-anak mencuci tangan sebelum makan. Madrasah bisa melibatkan dokter kecil atau tim UKS untuk mengingatkan teman-temannya. Upaya sederhana seperti ini penting agar anak-anak terhindar dari gangguan kesehatan akibat kebiasaan makan yang kurang bersih atau tidak teratur," tambahnya.

Syamsu juga mengimbau masyarakat untuk bersabar karena pelaksanaan program MBG dilakukan secara bertahap, dengan harapan dapat segera merata di seluruh madrasah di wilayah Sulawesi Tengah. Ia berharap Badan Gizi Nasional memastikan pemerataan antara sekolah umum dan madrasah, terutama bagi madrasah swasta di daerah terpencil yang memerlukan perhatian lebih.

Di akhir sesi, Syamsu menegaskan bahwa program MBG dan CKG tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa, tetapi juga memperkuat nilai pendidikan madrasah secara menyeluruh.

"Generasi hebat itu dimulai dari tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat. Madrasah bukan hanya mencerdaskan akal dan hati, tapi juga menjaga kesehatan anak bangsa," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Kelembagaan dan Sistem Informasi Bidang Penmad Kanwil Kemenag Sulteng selaku pemandu podcast, Haerudin, menilai pelaksanaan program MBG dan CKG sejalan dengan semangat madrasah untuk membangun generasi cerdas, berakhlak, dan berdaya saing.

"Madrasah kini menjadi bagian penting dalam pelaksanaan program gizi dan kesehatan nasional. Dukungan semua pihak sangat dibutuhkan agar pelaksanaannya berjalan baik dan merata," pungkas Haerudin.

(Zul Tiara)