Palu,(Kemenag Sulteng),- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah melalui Bidang Bimas Islam menyelenggarakan diseminasi teknis Early Warning System (EWS) pada kelembagaan KUA tingkat Kab/Kota dilingkungan Kanwil Kemenag Sulteng di Swiss-Belhotel Palu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur Kantor Urusan Agama (KUA) dalam mencegah dan menangani konflik sosial berdimensi agama. Sabtu, 15/11/2025.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Plt. Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Muchlis, menekankan pentingnya peran KUA sebagai garda terdepan dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama. "EWS yang paling efektif adalah menciptakan kerukunan di antara umat yang ada. Kalau kita sudah rukun, persoalan bisa diselesaikan dengan musyawarah dan kekeluargaan," ujarnya.
Muchlis juga menekankan pentingnya peran media sosial dalam mencegah konflik sosial berdimensi agama. "Kita jadikan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan pesan kerukunan dan cinta kemanusiaan," katanya.
Menurut Muchlis, kebanyakan konflik yang terjadi di antara umat beragama karena kurangnya interaksi dan komunikasi. Olehnya kita harus saling bersilaturahmi, banyak bertatap muka, dan berdialog. Dengan demikian, kita dapat saling mengenal dan memahami antara sesama," ujarnya.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya peran Kepala KUA dan Kasi Bimas Islam sebagai garda terdepan dalam menciptakan kerukunan. "Kalau dengan cinta itu kita kedepankan, insyaallah lebih efektif," kata Muchlis.
Dengan adanya EWS, diharapkan KUA dapat menjadi lebih responsif dan efektif dalam mencegah dan menangani konflik sosial berdimensi agama, serta meningkatkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Sulawesi Tengah, ujarnya.

Sementara itu, Kabid Bimas Islam, Junaidin, menyampaikan bahwa Kemenag memiliki peran penting dalam menjaga ekosistim kehidupan beragama dan keseimbangan masyarakat. "Kemenag melakukan bimbingan kepada masyarakat dalam rangka menjaga kerukunan, toleransi, dan mencegah konflik sosial berdimensi agama," ujarnya.
Junaidin menekankan bahwa KUA Penghulu dan Penyuluh memiliki peran strategis sebagai garda depan Kemenag dalam menjaga ekosistim kehidupan beragama. "KUA harus memiliki insting yang dapat mendeteksi secara dini persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, dan memiliki kesigapan untuk mencegah konflik," katanya.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya peran KUA dalam menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. "Kita harus memiliki mata dan telinga yang dapat mengamati persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, dan memiliki kesigapan untuk mendeteksi secara dini masalah yang dapat memicu konflik," kata Junaidin.
Dengan adanya EWS, diharapkan KUA dapat menjadi lebih responsif dan efektif dalam mencegah dan menangani konflik sosial berdimensi agama, serta meningkatkan kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Sulawesi Tengah. Kegiatan ini juga akan membentuk satgas atau tim kerja EWS secara berjenjang dari Kanwil dan kabupaten/kota.

Ketua Panitia, H. Irwan, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk menyebarkan pengetahuan dan keterampilan pada aparatur KUA mengenai penerapan sistem peringatan dini, terutama untuk mengantisipasi potensi konflik sosial berdimensi keagamaan dan masalah administrasi atau pelayanan publik.
Tujuan kegiatan ini adalah pertama, Antisipasi konflik sosial keagamaan, yaitu mencegah konflik sebelum membesar dan mendeteksi indikasi awal serta melakukan bimbingan dan dialog antar umat beragama. Kedua Peningkatan pelayanan, yaitu mendeteksi secara dini potensi masalah administrasi dan penyimpangan pelayanan publik untuk meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap KUA. Kemudian ketiga Penguatan peran KUA, yaitu memperkuat KUA sebagai pusat pelayanan umat yang responsif dan modern, bukan hanya sebagai tempat pencatatan nikah. Dan Keempat Meningkatkan koordinasi, yaitu memperkuat koordinasi dan respons cepat antara KUA, Kemenag kabupaten/kota, dan Kanwil.

Adapun Narasumber dalam kegiatan ini Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah secara zoom, Plt. Kakanwil Kemenag Sulteng, Ketua FKUB Provinsi Sulteng, dan Kabid Bimas Islam. Peserta kegiatan ini berjumlah 39 orang, terdiri dari Kasi Bimas Islam Kab/Kota, Kepala KUA, Penghulu.

