Suhardi H. Samina
5 Juli 2025 8:8:0
Banggai Laut (Kemenag Sulteng) — Kementerian Agama Kabupaten Banggai Laut turut ambil bagian dalam kegiatan nasional Peaceful Muharram: Lebaran Anak Yatim dan Difabel 1447 H yang digelar serentak se-Indonesia pada Jumat, (04/07/25).
Bertempat di Ruang Pertemuan Kantor Kemenag Banggai Laut, kegiatan ini diikuti oleh 169 anak yatim dan penyandang disabilitas, serta pendamping masing-masing.
Kepala Kemenag Banggai Laut H. RiatmanRiatman A. Nursin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh ASN dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang telah berkontribusi melalui donasi. Bantuan yang dihimpun tersebut disalurkan dalam bentuk 169 paket kepada para penerima manfaat.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bentuk nyata dari kepedulian kita bersama. Saya berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh ASN yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya.
Kegiatan ini mengangkat tema “Satu Kesetaraan, Berjuta Harapan, Meraih Keberkahan”, yang mencerminkan komitmen Kementerian Agama dalam membangun solidaritas sosial dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.
Acara juga terhubung secara virtual dengan Kementerian Agama RI melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh Kemenag kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Ketua Panitia Rustam Ando, yang juga menjabat sebagai Kasi Bimas Islam dan Haji, dalam laporannya menyebutkan bahwa seluruh bantuan berasal dari partisipasi ASN di lingkungan Kemenag Banggai Laut dan Darma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag RI yang dilaksanakan berdasarkan edaran dari Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran sosial di lingkungan Kemenag, serta mempererat hubungan dengan masyarakat,” jelas Rustam.
Dengan terselenggaranya Peaceful Muharram, Kemenag Banggai Laut berharap semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama semakin tumbuh di kalangan ASN dan masyarakat. (SU)