Kakankemenag Bangkep Hadiri Pembukaan Sidang Tahunan Majelis Sinode GPIBK ke-26 di Klasis Bulagi
Ket: Pembukaan Sidang Tahunan Majelis Sinode GPIBK ke-26 yang digelar di Klasis Bulagi, Desa Toolon
Banggai Kepulauan (Kemenag Sulteng) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Kepulauan, H. Sofyan Arsyad, didampingi Kasi Bimas Kristen Harson Misilan, menghadiri pembukaan Sidang Tahunan Majelis Sinode GPIBK ke-26 yang digelar di Klasis Bulagi, Desa Toolon, Senin (17/11/2025).

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Banggai Kepulauan, Serfi Kambey, dan turut dihadiri oleh anggota DPRD Sulawesi Tengah Ronald Gulla, Camat Bulagi, Kepala Desa Toolon, serta para peserta sidang dari berbagai wilayah klasis.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Banggai Kepulauan menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya sidang tahunan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini mencerminkan bahwa organisasi berjalan dengan baik, sehat, dan terus berproses. Ia menyebut sedikitnya tiga hal penting yang menjadi capaian dari sebuah sidang atau musyawarah, yakni aspek partisipasi anggota, aspek transparansi, serta aspek pengambilan keputusan bersama yang tidak dikuasai perorangan.

Lebih lanjut, H. Sofyan Arsyad menyinggung kondisi kerukunan umat beragama di Kecamatan Bulagi yang dinilainya sangat baik. Ia mengutip pesan Menteri Agama saat berkunjung ke Palu beberapa waktu lalu, bahwa “Modal bangsa kita yang paling mahal adalah kerukunan.” Ia menegaskan bahwa banyak negara terpecah karena tidak memiliki modal kerukunan yang kokoh.
“Luar biasa kita bisa hidup rukun di tengah keberagaman umat beragama,” ujarnya. Ia juga mengingatkan kembali empat pilar kebangsaan yang menjadi fondasi kuat persatuan Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Mengutip data Puslitbang Kementerian Agama tahun 2023, ia menyampaikan bahwa Indeks Kerukunan Umat Beragama di Sulawesi Tengah mencapai angka tinggi, yakni 76,95%. Capaian tersebut, katanya, tidak terlepas dari peran seluruh elemen masyarakat yang terus menjaga kerukunan, meskipun pernah melewati masa-masa sulit seperti konflik Poso.
Di akhir sambutannya, ia mengajak seluruh peserta sidang untuk terus memelihara dan memperkuat kerukunan sebagai nilai utama dalam kehidupan. “Luar biasa hidup rukun. Inilah potensi yang kita jaga bersama, potensi yang kita syukuri,” tegasnya.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai penutup rangkaian pembukaan sidang tahunan tersebut.

