Kakanwil: Moderasi beragama Berjalan Baik Jika Pemeluk agama Dekat dan Paham terhadap Agamanya
Palu (Kemenag Sulteng) - Kakanwil menekankan pentingnya kedekatan dan pemahaman agama oleh setiap pemeluk agama terhadap ajaran agamanya.
"Kita harus mendekatkan agama kepada setiap pemeluknya. Jika mereka jauh dari ajaran agamanya, maka moderasi beragama tidak akan berjalan dengan baik," kata Mohsen.
Tugas kita di Kemenag, bagaimana mendekatkan agama kepada pemeluknya, berpijak dan berpegang teguh pada agama masing-masing, sehingga penafsiran agamanya dipegang dengan baik.
Olehnya, pendekatan yang berbasis pada pemahaman yang lebih mendalam tentang agama sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang moderat dan toleran.
Demikian disampaikan Kakanwil Kemenag Sulteng Mohsen Alaydrus saat membuka kegiatan Penguatan Moderasi Beragama di Amazing Beach Resort Jalan Malonda Palu, Sabtu (23/11/2024).
Kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Penyuluh, Pengawas dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Lintas Agama di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan dapat menambah wawasan bagi peserta, sehingga dapat menyampaikan dan mengajarkan esensi moderasi beragama kepada anak didik dan masyarakat dengan pendekatan yang baik.
Kakanwil Kemenag Sulteng Mohsen menekankan pentingnya pemahaman moderasi beragama sebagai landasan dalam membangun kehidupan berbangsa dan beragama di Indonesia. Sehingga moderasi beragama bukan hanya tugas Kementerian Agama, tetapi menjadi tanggung jawab bersama seluruh kementerian dan lembaga (K/L), ujarnya.
Olehnya moderasi beragama diharapkan bisa menjadi kekuatan baru dalam memperkuat nilai-nilai toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) No. 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. Perpres ini sebagai amunisi yang kuat, dalam mendukung implementasi moderasi beragama di Indonesia. Menurutnya, moderasi beragama bukan sekadar program, tetapi sebuah konsep hidup yang mengutamakan toleransi dan saling menghargai antar umat beragama, terutama dalam konteks bernegara, berbangsa dan beragama.
Moderasi beragama, lanjutnya, menjadi arah pembangunan agama di Indonesia dan menjadi pijakan bagi pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Dalam visi Indonesia 2045, penting untuk memperkuat keselarasan kehidupan yang harmonis dengan alam, budaya, dan peningkatan toleransi antar umat beragama.
Survei Litbang Kemenag yang menunjukkan bahwa indeks moderasi beragama di Indonesia pada 2024 mencapai 70,91%, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. "Dimensi kesalehan individu, kebangsaan, dan kerukunan menjadi perhatian utama dalam penguatan moderasi beragama. Kita harus mendesain program-program yang bisa menyentuh kehidupan nyata masyarakat, bukan hanya sekadar program seremonial," tegasnya.
Pentingnya peran guru, penyuluh, dan pengawas sebagai fasilitator dalam mengedukasi masyarakat tentang moderasi beragama juga ditekankan. Mereka diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang mengkomunikasikan nilai-nilai moderasi beragama dengan cara yang mudah dipahami dan diterima oleh masyarakat.
"Jika kita ingin Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045, kita harus memulai dari sekarang. Kita adalah tulang punggung bangsa ini, dan peran kita sebagai pendidik dan penyuluh sangat penting dalam membangun Indonesia yang toleran dan damai," ujarnya.
Dengan semangat dan kolaborasi bersama, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan visi menuju Indonesia Emas 2045 melalui penguatan moderasi beragama yang berbasis pada nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan saling menghargai antar umat beragama.
Ketua Panitia Makmur Muhammad Arief mengatakan maksud dan tujuan kegiatan ini, yakni membangun komunikasi antara penyuluh, pengawas dan musyawarah guru mata pelajaran Lintas Agama dalam rangka inovasi penguatan moderasi beragama di Sulawesi Tengah secara berkesinambungan.
Tentunya kedepannya kita akan tumbuhkan inovasi-inovasi kepada Penyuluh, Pengawas, dan guru mata pelajaran, pungkasnya.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Ortala dan KUB Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah. Turut hadir Kakankemenag Palu Ahmad Hasni sekaligus narasumber dalam kegiatan tersebut.
- 1 Petunjuk Penggunaan Aplikasi CAT Petugas Haji 2025 tingkat Pusat
- 2 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan PPPK Kemenag 2024
- 3 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang Tambahan (SKBT) CPNS Kemenag 2024
- 4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang dan Perpindahan Dari Jabatan Lain Ke Dalam Jabatan Fungsional Bidang Kepegawaian Kementerian Agama Tahun 2025
- 5 Pengumuman Pemilihan Titik Lokasi Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) PPPK Tahun Anggaran 2024