
Kepala KUA, Haerullah Dalam Dialog Religi Interaktif Jelaskan Ilustrasi Al-Quran Tentang Problematika Keluarga

Ket: Kepala KUA Palu Barat, Dr. H. Haerullah, Muh. Arief, M.H.I. saat menjadi narasumber pada acara dialog religi interaktif di LPP RRI Palu
Palu (Kemenag Sulteng) – Kantor Kementerian Agama Kota Palu kerjasama dengan LPP RRI Palu, menyelenggarakan dialog religi interaktif. Kali ini menghadirkan narasumber Kepala KUA Palu Barat, Dr. H. Haerullah Muh. Arief. M.H.I. dengan tema “Ilustrasi Al-Quran Tentang Problematika Keluarga”. Didampingi presenter Joko Nurcahyo, bertempat di Kantor LPP RRI Palu, Selasa (20/12/2022).
Kepala KUA, H. Haerullah mengatakan, bagi seorang muslim yang membaca Al-Quran adalah ibadah. Pasalnya dengan membaca ayat-ayat suci itu, pikiran jadi lapang dan cakrawala bertambah luas. Termasuk kata Dia, merenungkan liku-liku hidup perkawinan yang banyak diceritakan dalam Al-Quran.
“Al-Quran mencontohkan, bahwa tidak hanya kita sebagai insan biasa yang menghadapi problem dalam rumah tangga, bahkan para nabi dan rasul pun pernah mengalami konflik dalam kehidupan keluarganya,” ungkap Haerullah.
Lebih Lanjut Ia mengatakan, bahwa menyebutkan kisah Nabi-Nabi dan Rasul dari sisi kehidupan rumah tangganya, tidaklah berarti mencari-cari kelemahan mereka, melainkan semakin membuat sadar bahwa para nabi dan Rasul pun merupakan manusia biasa, yang tidak terlepas dari konflik dan dilema rumah tangga.
Selain itu, Haerullah memaparkan Ilustrasi kehidupan poligami Ibrahim bersama dua istri yakni Sarrah dan Hajar memberikan pelajaran bagi kita bagaimana sukarnya praktek poligami itu. Menurutnya, hanyalah karena kebijaksanaan Ibrahim berdasarkan bimbingan wahyu, konflik antara Hajar dengan Sarrah dapat dihindari.
“Berkat pengobanan yang luar biasa dari Hajar yang sedang mengasuh bayi, ia bersedia meninggalkan palestina mengembara di padang pasir yang kering dan tandus sehingga rumah tangga Sarrah dapat diselamatkan. Dari rumah tangga Ibrahim dapat mengambil pelajaran, betapa sedihnya hidup tanpa seorang anak, sebab anak dapat menjadi buah hati pelipur lara,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa dengan kesabaran Ibrahim, akhirnya Allah pun mengabulkan permohonan mereka, ini menjadi isyarat bagi pasangan suami istri yang belum punya anak, jangan cepat putus asa, contohlah Ibrahim dan Sarrah yang sabar dan tetap berdoa.
“Sementara itu, Haerullah ungkapkan dari problematika keluarga yang ada, kita juga bisa belajar dari Al-Quran tentang bagaimana Ibrahim menyelesaikan persoalan keluarganya dengan cara yang baik dan bijaksana,” tandasnya.
Penulis Kasman
- 1 SE Menteri Agama No 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H
- 2 SE KPK Nomor 7 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Hari Raya
- 3 Pemberitahuan Uji Kompetensi Pranata Komputer, Statistisi, dan Asisten Statistisi Tahap I
- 4 SE Sekretaris Jenderal Nomor SE.12 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran Kementerian Agama Tahun 2025 dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kementerian Agama
- 5 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029