Yang Ringan, Yang Unik DI HAB 77 Tingkat Kabupaten Kemenag Sigi
Sigi(Kemenag Sulteng),- Pagi itu jam menunjukan pukul 06.30 Wita, tampak ASN Kemenag Sigi berduyun duyun mendatangi lokasi upacarara Hari Amal Bhakti 77 Kementerian Agama RI , bagai disulap pelataran Kantor Kemenag Sigi dipenuhi ratusan peserta upacara, matahari perlahan bersinar, tepat pukul 08.30.upacara peringatan HAB 77 dimulai sembari Bupati Sigi Irwan Lapata S.Sos M.Si menempati mimbar. Suasana hiruk pikuk berubah hening komandan upacara “siiiiap graaaak...” satu persatu mata acara dilalui hingga penghujung acara penyerahan serta satya lencana karya satya serta penghargaan kepada Kakanwil Pertama Sulteng KH.Muhamad Qasim Maragau.
Gemerlapan budaya adat nusantara terpandang ceria, karena tonjolan warna warni pakaian adat. Alhasil saaat itu ,semua ASN Kemenag Sigi bak raja dan ratu disinggana, masing masing mengenakan pakaian adat kebesaran daerahnya, mulai dari ujung Timur NTT hingga Barat Nusantara Minang semuanya dikenakan, kebetulan ASN Kemenag Sigi datang dari beragam nusantara. Hingga pembacaan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang penghargaan Satya Lencana Karya Satya di HAB 77 kali ini,
Semua mata tertuju pada sosok ASN Asyyaqaf , kebetulan dipercaya sebagai pembaca SK penerima Satya Lencana Karya Satya. Saqqaf begitu panggilan akrabnya,, ternyata hanya menggunakan kemeja putih, lilitan sarung tenun biasa dipundaknya, ..(Nosalele) kopiah hitam ..agak lusuh ..gulung Celana (nitiolu) dengan kacamata baca “tua” yah sesuai usianya ..sesekali peserta upacara tersenyum .mungkin nahan tawa..biasalah seperti kata medsos ..: “ ingin tertawa tapi takut dosa” Hahahaha....acara berlangsung hingga akhir.salah seorang peserta upacara menghampiri Saqaf.. qaf menyapanya , mengapa tidak gunakan pakaian adat sepertiku...saqafpun nyundul..memangya pakaian saya mengapa ? ada yang salah dengan pakaian saya ? penanya pun terdiam. aqqaf rupanya punya jawaban jitu untuk itu
“Budaya Nusantara adalah kearifan lokal daerah” ukuranya bukan semata –mata harus menggunakan pakaian adat yang dikenakan Raja dan Ratu disinggah sana,, dengan penampilan ini ternyata Seorang Saqqaf ingin mengangkat budaya orang kaili tempo doeloe .. yang juga kearifan lokal daerah topo ledo,topo da’a ,,topo edo,topo ado, dst.....yah memang benar performance gaya dulu perlu di angkat dan dipertahankan guna kekayaan adat istiadat tanah kaili. Layak dinilai sebagai pengguna pakaian ringan karena simple dan tak perlu biaya, unik satu – satunya ASN kemenag Sigi bergaya totua nggaulu.
Turut Hadir Kapolres Sigi, Dandim 1306, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.
- 1 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 2 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024
- 3 Logo Hari Guru 2024
- 4 Pengumuman Seleksi dan Persyaratan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M
- 5 Perpres No 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama