
Sambut Wamenag dengan Pantun, Kakanwil Sampaikan Sulteng Hidup Rukun

Ket: Kakanwil Rusman langke saat memberikan sambutan pada acara silaturahmi Wamenag dengan ASN dan Tokoh Agama (17/2). Foto: lilis
Palu (Kemenag Sulteng) - “Pergi ke pasar membeli rujak, Singgah sejenak makan kaledo, Selamat datang pak Wamen dan rombongan, di Kota Palu Bumi Tadulako”
Demikian Pantun selamat datang dari Kakanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke, kepada Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid dan rombongan yang disambut riuh hadirin Silaturahmi ASN dan Tokoh Agama Sulawesi Tengah di Aula Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (17/12).
Kakanwil menyampaikan kondisi umat beragama di Sulawesi Tengah kepada Wamenag, termasuk permasalahan musibah setahun yang lalu (Gempa, Tsunami dan Likuefaksi) di Kota Palu Sigi dan Donggala, Kakanwil menyebutkan sejak kejadian tersebut, dengan kondisi yang ada, pelayanan tetap dilaksanakan dengan baik sekalipun dalam kondisi ruangan Kantor yang tidak memungkinkan, dan membutuhkan perbaikan.
Kakanwil juga menyebutkan indeks kerukunan umat beragama yang belum lama ini dirilis Puslitbang Bimas Agama Kemenag RI dengan skor 75,0 termasuk Kategori rukun tinggi.
Hal tersebut, menurut Kakanwil tidak lepas dari upaya pemerintah setempat dalam hal ini Kemenag, Pemerintah Daerah, Kesbangpol, ormas keagamaan, FKUB Sulawesi Tengah dan tokoh agama yang bersinergi dalam merawat kerukunan di Sulawesi Tengah.
Kakanwil juga menyebutkan bahwa di Sulawesi Tengah telah lama memiliki nilai-nilai kerukunan dalam kearifan lokal Sulawesi Tengah. Salah satu semboyan kerukunan di Sulawesi Tengah, Semboyan nosarara nosabatutu yang artinya bersama kita satu yang di Poso disebut Sintuvu Maroso.
“Dari 13 kab/kota di Sulawesi Tengah memiliki kearifan lokal bagaimana menyatukan, mempersatukan umat beragama atau masyarakat itu sendiri, semboyan ini telah menjadi pedoman hidup, totuo-totuo ngata atau orang tua terdahulu di tanah kaili sebuah konsep kebudayan yang secara filosofi tumbuh dan berakar pada masyarakat to kaili.” Tutur kakanwil
Kakanwil menutup sambutannya dengan sebuah pantun;
“Pohon kelor di lingkar benalu, Layang tersangkut di pohon yang tinggi. Kalaulah tuan so datang ke Palu, Pastilah ingin kembali”.
(lilis)
Berita terkait:
Wamenag Tegaskan agar ASN Kemenag Sampaikan Pesan Agama dan Jaga Kerukunan
Indeks Kerukunan Sulteng 75,0 kategori Rukun Tinggi
Program percontohan daerah binaan bentuk Kemenag semakin dekat dengan umat dan masyarakat
Wakil Menag melaunching program percontohan daerah binaan di Sulteng
- 1 SE Menteri Agama No 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H
- 2 SE KPK Nomor 7 tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Hari Raya
- 3 Pemberitahuan Uji Kompetensi Pranata Komputer, Statistisi, dan Asisten Statistisi Tahap I
- 4 SE Sekretaris Jenderal Nomor SE.12 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran Kementerian Agama Tahun 2025 dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kementerian Agama
- 5 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 244 Tahun 2025 tentang Program Prioritas Menteri Agama Tahun 2025-2029