OSIM MAN 2 Kota Palu Selenggarakan Seminar Moderasi Beragama Bagi Kalangan Pelajar
MAN 2 Kota Palu (Kemenag Sulteng) – Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, Kiflin Pajala membuka kegiatan Seminar Moderasi Beragama yang dilaksanakan oleh Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Palu. Diikuti oleh ratusan pelajar serta beberapa tokoh penting pemuda dan masyarakat, acara ini belangsung di Auditorium KH. Cholil Bisri MAN 2 Kota Palu, 11/03-2023.
Kabid Penmad, Kiflin dalam sambutannya mengharapkan agar setiap warga negara utamanya warga Kementerian Agama dapat bersama dan bersatu dalam membangun bangsa dengan mengesampingkan perbedaan agama.
“Kementerian Agama telah mendorong penguatan moderasi beragama di Indonesia. Moderasi beragama disini dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi ditengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama. Moderasi beragama adalah kunci terciptanya toleransi dan kerukunan,” kata Kiflin Pajala
Kiflin juga mengimbau agar jangan membiarkan Indonesia menjadi bumi yang penuh dengan permusuhan, kebencian, dan pertikaian. Kerukunan baik dalam umat beragama maupun antar umat beragama adalah modal dasar bangsa ini untuk menjadi kondusif dan maju.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Palu yang juga sebagai Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Provinsi Sulawesi Tengah, Prof. Zainal Abidin dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu, Nasruddin L. Midu.
Dalam penyampaiannya, Prof. Zainal Abidin menyatakan bahwa kehidupan moderasi beragama ibaratnya bagai sebuah harmoni sebuah konser musik. Keselarasan menjadi hal yang utama. Saat terjadi konflik antar umat beragama maka akan menghasilkan nada sumbang yang akan mengganggu keselarasan harmoni kehidupan dalam kebersamaan.
Seruan untuk saling memahami sesama manusia merupakan perintah yang dimiliki oleh agama manapun. Hakikat moderasi adalah menciptakan kemaslahatan bersama melalui keberagaman dalam beragama.
"Belajar dan pahami dengan baik ajaran agama masing- masing secara benar dan utuh. Hendaknya jangan menilai agama orang lain dengan kacamata kita" tegas Zainal Abidin
Nasruddin L. Midu sebagai narasumber kedua menyatakan bahwa program moderasi beragama merupakan bagian penting dari visi dan misi Kementerian Agama. Dua misi penting terkait dengan hal tersebut antara lain adalah meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama dan memperkuat kerukunan umat beragama melalui bingkai moderasi beragama.
Berkomitmen kebangsaan di bawah NKRI adalah harga mati, harus meningkatkan toleransi, hindari kekerasan, baik verbal maupun verbal. Salah satu hal penting yang tidak boleh diabaikan dalam memperkuat moderasi adalah penghargaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan kemampuan untuk saling menerima perbedaan, demikian papar Nasruddin.
Kepala MAN 2 Kota Palu, Muh. Syamsu Nursi menyampaikan pentingnya penguatan moderasi keberagaman bagi para pelajar. Hidup damai dalam kemajemukan dan multikulturalisme merupakan modal untuk membangun kokohnya negara kesatuan Indonesia.
Olehnya, sebagai warga negara yang baik, saatnya untuk melaksanakan imbauan pemerintah. Program penguatan moderasi beragama merupakan upaya yang ditempuh oleh pemerintah menuju keharmonisan yang harus diupayakan oleh seluruh masyarakat diberbagai lapisannya, demikian pungkas Syamsu.
(nr/alyaputri)
- 1 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 2 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024
- 3 Logo Hari Guru 2024
- 4 Pengumuman Seleksi dan Persyaratan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M
- 5 Perpres No 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama