Parimo (Kemenag Sulteng) — Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Parigi melaksanakan Ujian Akhir Madrasah (UAM) bagi siswa kelas VI Tahun Pelajaran 2024/2025, pada Senin, 28 April 2025.

Kegiatan diawali dengan apel pembukaan yang dilaksanakan di halaman madrasah pada pukul 07.30 WITA. Apel tersebut ditandai dengan pengalungan ID Card kepada peserta ujian sebagai simbol dimulainya pelaksanaan UAM.

Kepala MIN 2 Parigi, Astin M. Nur Sahuna, menjelaskan bahwa ujian akhir madrasah tahun ini menggunakan metode kertas dan pensil. Ujian dijadwalkan berlangsung selama delapan hari, mulai Senin, 28 April hingga Rabu, 7 Mei 2025, dengan jumlah peserta sebanyak 20 siswa kelas VI, terdiri atas 7 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

“Penyelenggaraan ujian di MIN 2 Parigi telah sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan melalui Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Madrasah Tahun Pelajaran 2024/2025. POS ini secara resmi diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui SK Nomor 694 Tahun 2025,” ujar Astin.

Lebih lanjut, Astin mengungkapkan bahwa ujian akhir ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan selama masa pembelajaran di jenjang madrasah ibtidaiyah. Selain itu, ujian ini juga menjadi bentuk pertanggungjawaban pihak madrasah kepada pemerintah dan masyarakat, terutama para orang tua siswa, terhadap mutu pendidikan yang diselenggarakan.

Kepada para peserta ujian, Astin berpesan agar mengisi lembar jawaban ujian dengan cermat dan teliti. Ia juga mengingatkan siswa untuk belajar tekun di rumah, menjaga kesehatan, serta senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar dapat menjawab soal dengan benar dan memperoleh hasil maksimal sesuai standar kelulusan.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh wakil kepala madrasah, guru, dan panitia ujian atas kelancaran pelaksanaan ujian hari pertama. "Semoga pelaksanaan ujian dapat berjalan lancar tanpa kendala teknis apa pun, sesuai dengan yang telah direncanakan," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala MIN 2 Parigi Bidang Kesiswaan, Bukhari, menyampaikan bahwa pelaksanaan Ujian Madrasah di madrasah tersebut turut dipantau oleh tim monitoring dari Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Parigi Moutong bersama Pengawas Madrasah, Drs. H. Suparman, yang didampingi Dra. Hj. Maswiya.

Bukhari menambahkan, pengawas madrasah mengingatkan para guru yang bertugas sebagai pengawas ruang ujian agar menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tata tertib ujian. “Apabila ada peserta ujian yang tiba-tiba sakit, diharapkan segera ditangani dan dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan,” ujarnya.

Pengawas juga mengapresiasi kekompakan antara kepala madrasah, dewan guru, dan staf dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara di bidang pendidikan. Hal ini dinilai penting agar madrasah terus mendapat simpati dari masyarakat dan menjadi pilihan utama dalam pendidikan dasar.

(Ahdal)