Kakankemenag: Mengapa Umat Manusia Harus Beribadah Kepada Allah SWT
Palu (Kemenag Sulteng) – Kantor Kementerian Agama Kota Palu bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu menghadirkan acara Dialog Interaktif, kajian religi tematik, di LPP-RRI Palu.
Wahai manusia, Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia hasilkan dengan hujan itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. Hal ini di jelaskan Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu dalam kajian religi dialog interaktif di LPP-RRI Palu, Senin (26/9/2022).
Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu mengungkapkan, beribadah kepada Allah dengan menghambakan diri kepada-Nya, penuh kekhusyukan, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya, karena merasakan bahwa hanya Allah-lah yang menciptakan, menguasai, memelihara dan mendidik seluruh makhluk. “Ibadah seorang hamba akan dinilai Allah swt menurut niat hamba yang melakukannya," ungkapnya.
Menurutnya, Allah memerintahkan agar manusia beribadah kepada-Nya, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya saja, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain. Bila manusia menyadari bahwa alam ini diciptakan Allah untuknya, maka manusia wajib menyembah hanya kepada-Nya, melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya.
Lanjutnya, dengan beribadah kepada Allah sebagaimana yang diperintahkan, manusia akan terhindar dari azab Allah dan ia akan mencapai derajat yang tinggi lagi sempurna. Selain itu, Allah swt menerangkan bahwa Dia menciptakan bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, menurunkan air hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menjadikan tumbuh-tumbuhan itu berbuah.
“Semuanya diciptakan Allah untuk manusia, agar manusia memperhatikan proses penciptaan itu, merenungkan, mempelajari dan mengolahnya sehingga bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan sesuai dengan yang telah diturunkan Allah.” tambah Kakankemenag.
Sementara itu, dijelaskannya bahwa kepemilikan Allah atas hamba-Nya adalah mutlak dan sempurna. Karenanya, makhluk tidak dapat berdiri sendiri dalam kehidupan dan aktivitasnya. Olehnya itu manusia diperintahkan beribadah, merendahkan diri, taat, tunduk, patuh, dan mengikuti perintah Allah.
Beliau juga menyebut, bahwa ibadah merupakan suatu sebutan bagi semua ucapan, sikap, dan perbuatan yang dapat mendatangkan cinta dan keridhaan Allah. Tidak ada yang berhak menerima ibadah makhluk melainkan Zat Yang Maha Agung yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala, tutur Nasruddin.
Lebih lanjut, Kakankemenag menjelaskan bahwa Allah SWT adalah wujud yang Maha Agung, Maha kuat, dan sangat dibutuhkan semua makhluk. Oleh karena itu, menurutnya, puncak dari ketundukan harus diarahkan kepada-Nya semata. “Ketundukan, kepatuhan, dan ketaatan tidak boleh bertentangan dengan ketetapan-Nya,” pungkasnya.
Penulis Kasman
- 1 Petunjuk Penggunaan Aplikasi CAT Petugas Haji 2025 tingkat Pusat
- 2 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan PPPK Kemenag 2024
- 3 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang Tambahan (SKBT) CPNS Kemenag 2024
- 4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang dan Perpindahan Dari Jabatan Lain Ke Dalam Jabatan Fungsional Bidang Kepegawaian Kementerian Agama Tahun 2025
- 5 Pengumuman Pemilihan Titik Lokasi Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) PPPK Tahun Anggaran 2024