Palu (Kemenag Sulteng) - MTsN 2 Kota Palu menjadi madrasah ketiga yang dikunjungi Kakanwil Kemenag Sulteng Mohsen Alaydrus, pada hari kedua pembinaan Kakanwil pada ASN dan Non ASN madrasah di lingkungan Kemenag Kota Palu.

Agenda yang diinisiasi Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Kota Palu ini direncanakan berkunjung pada enam madrasah di Kota Palu. Hingga Rabu 3 Oktober 2024, empat madrasah yang dikunjungi Kakanwil.

Kali ini Kakanwil mengapresiasi adanya Visi program kelas selain proses belajar mengajar formal di kelas, yang dijalankan di MTsN 2 Kota Palu. Selain itu perbaikan fisik madrasah dinilai baik, dan dipandang dapat mendukung proses pembelajarn siswa.

Dijelaskan Kepala MTsN 2 Kota Palu Munira, dalam laporannya, bahwa MTsN 2 Kota palu melakukan berbagai upaya pasca gempa 2018. Bantuan SBSN RKB Tahun 2021 dan 2022 dirasakan manfaatnya oleh guru dan siswa. Kerusakan fisik lainnya juga berhasil mendapatkan bantuan dengan menjalin komunikasi dengan pemerintah Kota Palu dan Komite sekolah. 

Selain pembangunan fisik, MTsN 2 Kota Palu juga berbenah dalam hal program untuk siswa madrasah di luar pembelajaran, yakni kelas religius, kelas genesis dan kelas robotik. Kelas religius yang meliputi kelas tahfidz, kaligrafi, tilawatil Qur’an dan Hafalan Hadist. Kelas genesis yang meliputi Kelas Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. 

Siswa diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi Kelas sesuai minatnya. Hal ini sebagai salah satu cara MTsN 2 Kota Palu dalam melakukan pemetaan minat siswa, juga untuk persiapan dalam menghadapi kompetisi lokal maupun nasional untuk tingkat SMP/MTs. Pembimbingan siswa dalam kelas dimaksud juga bekerja sama dengan pihak eksternal seperti Universitas Tadulako, sesuai kebutuhan madrasah. 

Kakanwil mengakui langkah Kepala MTsN 2 Kota Palu dalam mengembangkan madrasah. Pentingnya melakukan jejaring, bekerja sama dengan pihak pemerintah kota, masyarakat, juga pihak terkait yang dapat mendukung kemajuan madrasah.

Menurut kakanwil, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Madrasah di Sulawesi Tengah, penting bagi para pendidik dan guru untuk memahami kepemimpinan sebagai seni, yang akan berpengaruh terhadap cara pandang dalam mengambil sikap.

Ia juga mengatakan, keberhasilan dalam memimpin tidak terlepas dari aspek seni dalam mendidik. Ini sangat bergantung pada sikap, perilaku, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan tenang dan fleksibel.

Kepala madrasah diharapkan perlu melakukan transformasi mindset di kalangan guru untuk mengadopsi teknologi terbaru, sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah secara mandiri dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Bagaimana ini semua bisa berhasil, kita bangun komitmen dan bangun kesamaan persepsi diantara para guru,” ujarnya.

Lakukan Inovasi pembelajaran, bekerja sama dengan pihak yang memiliki program, atau mengikuti kegiatan pelatihan online. Dengan komitmen yang kuat untuk perbaikan, diharapkan pendidikan madrasah dapat mencapai cita-cita yang lebih baik di era yang terus berubah, pungkasnya. 

Pembinaan diikuti para guru MTsN 2 Kota Palu dan madrasah yang berada di wilayah KKM (Kelompok Kerja Madrasah).