Logo
7 Oktober 2025 13:0:0 40

Kemenag Dorong Masjid Makin Berdaya dan Berdampak Lewat MADADA Fest 2025

Ket: Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka Festival Masjid Berdaya Berdampak (MADADA Fest) 2025.


Siaran Pers
Kementerian Agama

Kementerian Agama mendorong agar masjid tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tumbuh sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat dan penguatan kesadaran ekoteologis. Semangat itu ditegaskan Menteri Agama Nasaruddin Umar saat membuka Festival Masjid Berdaya Berdampak atau MADADA Fest 2025, yang digelar Selasa (7/10/2025) di Gedung Kementerian Agama, Jl. MH Thamrin, Jakarta.

Menurut Menag, masjid memiliki potensi besar untuk membangun kemandirian umat jika dikelola secara profesional dan kolaboratif. “Jika semua masjid dan musala di Indonesia diberdayakan untuk pengelolaan dana umat secara kolektif, kita bisa menciptakan kemandirian umat tanpa harus terlalu bergantung pada pihak lain,” ujarnya.

Menag menyebut konsep ini sebagai manajemen umat, yakni model pengelolaan terpadu yang mengoptimalkan potensi zakat, wakaf, infak, sedekah, kurban, fidyah, kafarat, dan dana sosial lainnya. Dengan sistem yang baik, katanya, kemiskinan mutlak dapat dihapuskan. “Bahkan di masa depan, kebutuhan sosial seperti sembako, LPG, dan layanan dasar bisa dipenuhi melalui jaringan ekonomi umat yang terhubung langsung dengan rumah ibadah,” jelasnya.

Sinergi Ekonomi Umat dan Ekoteologi Islam

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga meluncurkan Buku Ekoteologi Islam sebagai simbol langkah konkret Kemenag dalam mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi dengan kesadaran lingkungan berbasis nilai-nilai keagamaan.

Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, mengatakan bahwa peluncuran buku ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk menghadirkan Islam yang membawa maslahat bagi manusia dan alam. “Pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dan ekoteologi Islam adalah dua sisi dari satu tujuan: menghadirkan kemaslahatan yang nyata bagi masyarakat dan bumi tempat kita hidup,” tuturnya.

Festival Inovasi Masjid Berdaya

MADADA Fest 2025 menampilkan beragam kegiatan inspiratif seperti talkshow, penyerahan simbolik pinjaman lunak kerja sama BMM–Kemenag, serta SIMAS Corner yang menyediakan layanan konsultasi dan registrasi masjid.
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah Pameran Foto Masjid, yang menampilkan potret beragam wajah masjid di Indonesia.

Pameran ini menghadirkan kisah-kisah visual tentang Masjid Ramah yang inklusif bagi semua kalangan, Masjid Tua yang menjadi saksi perjalanan Islam di Nusantara, Masjid Percontohan dengan pengelolaan modern dan profesional, serta Masjid Berdaya Berdampak yang aktif dalam pemberdayaan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat peta sebaran masjid dan musala di Indonesia berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS) per 7 Oktober 2025. Tercatat 315.740 masjid dan 387.819 musala telah terdaftar di seluruh Indonesia — menggambarkan besarnya potensi rumah ibadah sebagai poros kemajuan umat.

Masjid, Inovasi Digital, dan Ekonomi Mikro

Festival ini juga diramaikan oleh sejumlah booth interaktif layanan Bimas Islam. Salah satunya adalah e-LIPSKI (Perpustakaan Islam Digital), inovasi digital yang menyediakan ribuan koleksi kitab Islam, khutbah Jumat, dan literatur keagamaan yang dapat diakses secara gratis dan mudah.

Unit Percetakan Al-Qur’an (UPQ) turut berpartisipasi dengan menampilkan berbagai mushaf terbitan Kementerian Agama, termasuk Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia dan Mushaf Al-Qur’an Isyarat yang ramah bagi penyandang disabilitas rungu.

Tak ketinggalan, Baznas Microfinance Masjid Ar-Rahim juga memamerkan produk kuliner khas Aceh berupa roti selai Samahani. Produk ini merupakan hasil pemberdayaan ekonomi mikro berbasis masjid, menunjukkan bagaimana rumah ibadah dapat menjadi sentra aktivitas ekonomi umat.

Festival MADADA bukan sekadar ajang seremonial, tetapi langkah nyata untuk mewujudkan visi Kemenag menjadikan masjid sebagai pusat peradaban umat—tempat ibadah yang berdaya secara ekonomi, berdampak sosial, dan berperan aktif menjaga keberlanjutan lingkungan.

Dari masjid, nilai-nilai kemandirian, kepedulian sosial, dan cinta lingkungan ditumbuhkan. Dari masjid pula, ekosistem ekonomi umat dibangun dan dikembangkan untuk menegakkan kesejahteraan bersama.

Biro Humas dan Komunikasi Publik

Tags: Bimas Islam

Editor: Humas
Fotografer: Humas

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

TAUTAN TERKAIT

Beranda

Download Informasi Penting

PPID

Permohonan Data

Chat Kami

IKUTI KAMI
Statistik Pengunjung
👤 User Aktif (Realtime)
0
📅 Total Hari Ini 24
🗓️ Total Bulan Ini 4,267
🌍 Total Keseluruhan 159,910

Delay data User Aktif (10 detik - 1 menit)

Delay data Total (1 jam - 24 jam)



2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex