Kakankemenag Paparkan Puasa Ramadan Sebagai Bulan Pendekatan Kepada Allah SWT
Palu (Kemenag Sulteng) – Bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan, maka wajarlah jika banyak orang yang berlomba-lomba untuk melakukan pendekatan kepada Allah dengan cara taubatan nasuha. Selama bulan puasa banyak orang berkonsentrasi secara maksimal untuk memperoleh pengampunan dengan cara melalukan shalat malam, tahajud, witir, dzikir, wirid, beristighfar dan bermunajat kepada Allah agar dosanya diampuni.
Demikian disampaikan Kakankemenag Kota Palu, H. Nasruddin L. Midu dalam tausiyahnya pada safari Ramadhan bersama dengan tim silaturrahim pemerintah Kota Palu, di Masjid Jabal Rahmah Jalan Tombolotutu Lorong Jabal Rahmah Kota Palu, Senin (3/4/2023).
Menurutnya, Islam memberikan kesempatan yang luar biasa bagi pemeluknya untuk mengimplementasikan ajaran agamanya dalam bentuk memohon ampunan kepada Allah secara vertikal dan meminta maaf kepada sesama manusia secara horizontal. Begitu pentingnnya puasa ramadhan, sehingga Rasulullah saw menyatakan bahwa puasa bisa menjadi instrumen pengampunan dosa.
“Bulan puasa sebagai bulan ibadah atau syahrun ibadah, maka implikasinya banyak orang yang berlomba-lomba melakukan ibadah. Di bulan ini, memang Allah memberikan kesempatan yang luar biasa bagi hambanya untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda dan ampunan dosa, itulah sebabnya, bulan puasa disebut sebagai bulan maghfirah atau syahrun maghfirah,” ujarnya.
Selain itu, bulan ramadhan juga merupakan bulan untuk melakukan evaluasi diri atau syahrun muhasabah. Ini bermakna bahwa pada bulan puasa Allah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi hambanya untuk bermuhasabah. Allah memberikan kabar gembira bahwa siapapun yang melakukan puasa dengan penuh perhitungan, keikhlasan, maka akan memperoleh ganjaran pahala dan pengampunan.
Lanjutnya, jika Allah yang Maha Kuasa saja memberikan ampunan luar biasa seperti itu, maka kita juga tentunya harus memiliki kemampuan untuk memberikan maaf kepada sesama manusia. Karena memberikan maaf kepada yang lain merupakan perbuatan yang sangat terpuji.
“Jika kita mampu mempergunakan bulan suci Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, maka puasa sebagai ladang muhasabah maka akan berakhir pada maghfirah Allah, tentunya bukan sesuatu yang tidak bisa diperoleh,” terang Nasruddin.
Tentunya harus bersyukur bahwa Allah menurunkan bulan ramadhan yang sangat bermakna ini. “Sehingga melalui keberadaannya, setiap orang yang beriman memiliki kesempatan untuk melakukan introspeksi tentang perbuatan yang pernah dilakukannya. Melalui muhasabah diri yang dibarengi dengan tindakan memohon ampunan kepada Allah, kiranya Allah memberikan ampunan,” tandasnya.
- 1 Pengumuman Penyesuaian Kembali Jadwal Seleksi Pegadaan PPPK bagi Pelamar Tenaga Non ASN yang Aktif Berkerja di Instansi Pemerintah Kemenag RI Tahun Anggaran 2024
- 2 Pengumuman Penyesuaian Jadwal Seleksi Pengadaan PPPK bagi Pelamar Tenaga Non ASN yang Aktif Bekerja di Instansi Pemerintah Kemenag RI Tahun Anggaran 2024
- 3 Petunjuk Penggunaan Aplikasi CAT Petugas Haji 2025 tingkat Pusat
- 4 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan PPPK Kemenag 2024
- 5 Pengumuman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang Tambahan (SKBT) CPNS Kemenag 2024