MAN 2 Kota Palu (Kemenag Sulteng) – Salah satu program rutin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Palu adalah pelaksanaan program pengenalan lingkungan persekolahan atau lebih dikenal dengan istilah PLP. Program ini bertujuan sebagai sarana bagi mahasiswa, khususnya para calon guru untuk terjun langsung dan belajar untuk mengenali lingkungan persekolahan. Pada semester ini, MAN 2 Kota Palu kembali mendapat kepercayaan sebagai sekolah mitra bagi Universitas Tadulako dalam pelaksanaan program tersebut. Kepala MAN 2 Kota Palu menerima kehadiran 16 mahasiswa PLP, Senin 22/08/22, di Gedung Multimedia MAN 2 Kota Palu.

Kehadiran mahasiswa PLP di MAN 2 Kota Palu disambut hangat oleh Kepala MAN 2 Kota Palu, Muh. Syamsu Nursi, bersama para Wakil Kepala Madrasah Bidang Akademik, Moh. Fadli dan Bidang Kesiswaan, Irham. Turut hadir pula beberapa guru mata pelajaran yang pada kesempatan kali ini mendapat mandat untuk bertugas sebagai para guru pamong.     

Dosen Pengantar dari Universitas Tadulako, Abd. Hakim Laenggeng hadir untuk menyerahkan para mahasiswa PLP secara resmi. Secara keseluruhan mahasiswa PLP yang hadir berjumlah 16 orang dengan cakupan bidang mata pelajaran Bahasa Inggris, Biologi, Fisika, Geografi, Kimia dan PJKR dan melibatkan 8 guru pamong di MAN 2 Kota Palu.

Dalam arahannya, Abd. Hakim Laenggeng menyampaikan bahwa program PLP memiliki ini tujuan yang cukup kompleks.  Mahasiswa diharapkan dapat membangun landasan jati diri sebagai pendidik melalui program yang telah dicanangkan diantaranya dengan melaksanakan beberapa kegiatan di sekolah mitra seperti mengamati kultur sekolah, mengamati dan mendokumentasikan tiap-tiap sudut ruangan serta insfrastruktur yang ada di sekolah, mengamati visi, misi, tujuan serta tata tertib yang berlaku di sekolah sekaligus juga mengamati bagaimana pola kegiatan positif yang diterapkan di madrasah.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Palu, Muh. Syamsu Nursi, menyampaikan harapannya agar seluruh mahasiswa dapat menjadikan program PPL sebagai kesempatan terbaik untuk mengembangkan potensi diri mereka secara optimal. Pengembangan potensi tersebut dapat dilakukan melalui proses pengamatan, pembelajaran serta mempelajari kultur pembinaan dan pendidikan yang ada di madrasah.

"Saya mengajak seluruh mahasiswa PLP kiranya dapat membangun komunikasi dan interaksi sosial yang baik, bukan hanya dengan para guru pamong terkait saja, namun juga dengan seluruh warga madrasah" pungkasnya.