Kepala KUA Tawaeli, Yasir Godal, Jelaskan Makna Ikhlas Dalam Setiap Perbuatan

Ket: Kepala KUA Tawaeli, Yasir Godal, Lc. saat menjadi narasumber pada acara dialog religi interaktif, di LPP-RRI Palu
Palu (Kemenag Sulteng) -- Ikhlas merupakan salah satu rahasia hati yang tidak akan bisa diketahui siapapun kecuali Allah SWT, bahkan Ikhlas berada pada permulaan amal-amalan hati, sebab berbagai amal tidak akan menjadi sempurna kecuali dengan ikhlas. Hal ini disampaikan Kepala KUA Tawaeli, Yasir Godal, Lc. Pada acara dialog religi interaktif, dengan presenter, Maria Imaculata, di LPP-RRI Palu, Kamis (20/10/2022).
Maksud ikhlas, yakni menghendaki keridhaan Allah dengan suatu amal, membersihkan dari segala noda individual maupun duniawi. “Menurutnya, amal yang dilakukan akan diterima Allah jika memenuhi syarat. pertama, amal itu harus didasari oleh keikhlasan dan niat yang murni, dan hanya mengharap keridhaan Allah SWT. Kedua, amal perbuatan yang kita lakukan itu harus sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi SAW.” ujar Yasir Godal.
Jadi niat yang ikhlas saja belum menjamin amal kita diterima oleh Allah SWT, jika dilakukan tidak sesuai dengan apa yang digariskan syariat. “Begitu juga dengan perbuatan mulia, tidak diterima jika dilakukan dengan tujuan tidak mencari keridhaan Allah SWT.” ungkapnya.
Ketika beramal harus karena Allah, bukan karena riya. “Percuma bekerja jika tidak ikhlas, hanya mengharapkan pujian orang lain, yang didapat hanya pujian manusia dan bahkan hanya letihnya saja. Ada juga orang beramal karena ingin imbalan jasa saja, Jadi amalnya bukan karena demi Allah semata,” tuturnya.
Sementara itu, Orang yang ikhlas selalu merasa dirinya memiliki banyak kekurangan. Ia merasa belum maksimal dalam menjalankan segala kewajiban yang dibebankan Allah SWT, karena itu ia tidak pernah merasa ujub dengan setiap kebaikan yang dikerjakannya, sebaliknya, ia cemas apa-apa yang dilakukannya tidak diterima Allah SWT.
Ikhlas dengan segala perbuatan sangatlah penting dalam beramal, hendaknya tetap memperhatikan pandangan manusia terhadap amalnya. “Sebaliknya, ia harus mampu beramal secara konsisten, tanpa mengharapkan pujian manusia, tetapi mencari ridha Allah SWT.” pungkas Yasir.
Penulis Kasman
- 1 SE SEKJEN No 29 Tahun 2025 tentang Penguatan Publikasi Capaian dan Dampak Kinerja Kemenag
- 2 Pengumuman Seleksi Calon Anggota BAZNAS Periode 2025–2030
- 3 Pengumuman dan Pemanggilan Peserta Uji Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural Perpindahan ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum melalui Perpindahan Dari Jabatan Lain (PDJL)
- 4 Penilaian Evaluasi Kinerja pada Aplikasi e-Kinerja BKN
- 5 Penawaran pelatihan Third Country Training Programme (TCTP) JICA-MTCP 2025: Cybersecurity in Digital Economy.