Banggai Laut ( Kemenag Sulteng) - Pelaksanaan ibadah haji tahun ini berpedoman pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, serta kuota haji reguler berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1196 Tahun 2024.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banggai Laut, H. Riatman A. Nursin dalam sambutannya pada acara Pelepasan Jemaah Haji Kabupaten Banggai Laut Musim Haji 1446 H/2025 M di Mesjid Pemerintah Daerah pada hari Selasa (13/05/2025) yang dilepas secara resmi oleh Sekretaris Daerah, H. Ruslan

“Bahwa tema haji tahun ini adalah Jemaah Haji Ramah Lansia dan Disabilitas, yang menunjukkan perhatian besar terhadap kenyamanan dan kemudahan beribadah bagi seluruh Jemaah”ungkapnya.

Ia menekankan betapa beruntungnya jemaah haji yang telah mendapatkan undangan dari Allah SWT untuk menjadi Duyufurrahman (tamu-tamu Allah) di Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawarah.

“Ibadah haji tahun ini akan menjadi sangat istimewa dan penuh nilai spiritual karena pelaksanaan Wukuf di Padang Arafah bertepatan dengan Hari Jumat, 9 Dzulhijjah 1446 H, atau 6 Juni 2025. Peristiwa ini dikenal sebagai Haji Akbar, yang menurut keyakinan memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan setara dengan tujuh kali ibadah haji biasa”. Ujarnya

"Untuk itu, Bapak/Ibu Duyufurrahman, gunakan kesempatan yang sangat berharga ini sebaik-baiknya, dan semaksimal mungkin untuk beribadah," sambungnya. Kakankemenag, mengingatkan para jamaah untuk memperhatikan rukun, wajib, dan sunnah haji agar sekembalinya dari tanah suci dapat meraih haji mabrur. Keutamaan haji mabrur, lanjutnya mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, adalah tidak ada balasan yang pantas kecuali surga Allah SWT.

Lebih jauh, H. Riatman melaporkan bahwa estimasi jemaah haji Kabupaten Banggai Laut tahun 2025 berjumlah 82 orang. Namun, yang memenuhi syarat istithoah (kemampuan) dan diberangkatkan pada kesempatan kali ini berjumlah 53 orang, terdiri dari 24 jemaah laki-laki dan 29 jemaah perempuan. Jemaah termuda berusia 24 tahun, sementara jemaah tertua berusia 84 tahun.

Dijelaskannya, bahwa sebagian calon jemaah lainnya belum dapat berangkat karena berbagai alasan, termasuk cadangan lunas tunda, mutasi ke daerah lain, penundaan keberangkatan, tidak memenuhi syarat istithoah, dan meninggal dunia sebelum pengajuan penggantian.

H. Riatman menyadari bahwa para calon jemaah haji telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, beliau meminta agar mereka tidak bersedih hati dan yakin bahwa setiap biaya dan perniagaan yang dikeluarkan dalam mengurus urusan haji, termasuk biaya yang ditinggalkan untuk keluarga di tanah air, akan digantikan oleh Allah SWT dengan yang lebih baik.

Di akhir sambutan, H. Riatman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Banggai Laut melalui Bupati dan Wakil Bupati Banggai Laut, atas fasilitas yang telah diberikan kepada jamaah haji. Bantuan berupa biaya pemberangkatan gratis dari Banggai Laut menuju Luwuk dan Palu menggunakan pesawat, serta penginapan semalam di hotel di Luwuk, sangat membantu para calon jamaah.

“Saya mengajak kepada seluruh jamaah untuk mendoakan pemerintah dan masyarakat Banggai Laut agar senantiasa mendapatkan rahmat dan ridho Allah SWT, serta mendoakan agar para jemaah haji dimudahkan dalam beribadah dan diberikan kesehatan selama di tanah suci”. Pungkasnya. (MH)