- Kontributor
31 Mei 2022 0:0:0 205

Kakankemenag Donggala Buka Pembinaan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga

Ket: Kepala kantor Kemenag Donggala, H. Rusdin, membuka secara resmi pembinaan mederasi beragama berbasis keluarga di Hatel Zamrud


Donggala (Kemenag Sulteng ) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Donggala H. Rusdin, membuka pembinaan  kelompok  masyarakat  kampung  Zakat  yang dibina dan moderasi  beragama  berbasis keluarga, kegiatan  lanjutan Program Percontohan  (Proper)  Ditjen Bimas Islam Kemenag RI,  di Hotel Zamrud, ahad (29/5-2022)

Dalam sambutannya  H. Rusdin, mengatakan pembinaan moderasi  beragama  harus dimulai dari pembinaan keluarga, untuk mengajarkan  agar terhindar  dari paham –paham radikalisme dengan  mudah  mencap  orang lain tidak benar dan kafir,  karena tidak sepaham akibat  buah dari  paham  ekstrimisme.

Indonesia  merupakan negara  yang memiliki beraneka  ragam agama,  sehingga  seringkali dijadikan sasaran propokator untuk menimbulkan gesekan di masyarakat, perbuatan Intoleransi  terhadap  agama  lain ini tidak benar,  olehnya keluarga sangat berperan dalam mendidik anak khususnya terkait  moderasi beragama, terangnya.

Menurutnya, hubungan  yang baik  antara anak dan orang tua dapat tercipta  melalui hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari, untuk itu, orang  tua  harus  mampu menumbuhkan nilai-nilai toleransi beragama terhadap anak melalui  mulai  dari hal yang kecil, seperti  rasa empati, sikap mau mendengarkan  dan berkomunikasi  secara efektif, ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kapala Kantor Wilayah Kemenag Sulteng, H.Ulyas Taha, mengungkapkan  saat menjadi narasumber bahwa  ada beberapa indikator  moderasi beragama  yakni  komitmen  kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, akomudatif terhadap budaya lokal, menerima perbedaan, mengedepankan  persamaan, saling percaya, saling memahami dan kesadaran  global.

Kemudian mederasi beragama  dapat pula  ditunjukkan  melalui sikap tawazun atau kesimbangan, I’tidal atau berbanding  lurus,  tolerans (tasamuh ) reformasi ( Islah) mendahulukan ( aulawiyah)  dan tathawwur  wa Ibtikar atau dinamis dan  inivatif, jelasnya.

Sementara itu di tempat yang sama, H. Darwin Panessai, mengatakan saat menutup kegiatan Pembinaan kelompok masyarakat  kampung zakat yang dibina dan moderasi beragama berbasis keluarga bahwa kemajuan teknologi digital memang bermanfaat untuk kehidupan kita, akan tetapi hal ini membuat orang tua tidak bisa mengontrol  anak dari paparan  teknologi digital, orang tua sulit mengetahui  informasi apa saja yang dikonsumsi  oleh anak melalui media sosial.

Olehnya, kesepakatan  menjadi  cara berkomunikasi  terbaik antara  anak  dan orang tua untuk mengatasi permasalahan  yang timbul akibat  teknologi digital, hal ini perlu dilakukan melalui pembicaraan negosiasi, tidak hanya sekedar orang tua  mengancam atau menghukum  anak, maka yang perlu dilakukan orang tua memberdayakan dan membekali anak, sehingga motivasi anak untuk  bertoleransi  datang dari dalam  diri mereka  atau internal  bukan hanya karena paksaan orang tua, tuturnya.

Kegiatan  ini diikuti sebanyak  50 orang  terdiri dari  Kepala KUA, Penyuluh agama  Islam Non PNS dan tokoh masyarakat dari Kecamatan Dampelas.

Tags: -

Editor: Humas Ahsan
Fotografer: -

HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex