Parigi(kemenag sulteng)-Penyuluh Agama Islam Non PNS Riswan Batjo Ismail, S.Ag., SE ikuti ajang 

PAI Award Tingkat Nasional 2023 dengan mengambil tema PEDULI KONSERVASI MANGROVE DI KAWASAN HABITAT BURUNG MALEO di kecamatan Sausu kabupaten Parigi Moutong.

Kepala Kantor Kemenag kabupaten Parigi Moutong H Ahmad Hasni yang di hubungi pada Jumat 28 Juli 2023, memberikan apresiasi atas keikutsertaan salah satu Penyuluh Agama Islam asal kabupaten Parigi di ajang tersebut.

Melalui media sosial Ahmad Hasni mengajak seluruh masyarakat Indonesia

di manapun berada khususnya warga kabupaten Parigi Moutong untuk memberikan dukungan secara penuh, dan memohon doa restu agar saudara Riswan Ismail bisa meraih predikat terbaik dalam mengikuti seleksi "PENYULUH AGAMA ISLAM AWARD TINGKAT NASIONAL TAHUN 2023" pada Kategori PELESTARIAN LINGKUNGAN.

Sementara itu Riswan Batjo Ismail menyampaikan sebelum mengikuti ajang PAI Award tingkat Nasional tahun 2023, dirinya telah mengikuti seleksi ajang yang sama ditingkat provinsi Sulawesi Tengah dan meraih prestasi terbaik.

Riswan mengungkapkan dirinya telah mendedikasikan penuh perjalanan hidupnya sebagai PAI Non PNS di Kantor Urusan Agama kecamatan Torue dalam kurun waktu 18 tahun.

Pada sistem penyuluhannya, dia melakukan beberapa fungsi pendekatan kepada masyarakat yakni dengan sistem ingklomatif, edukatif, advokatif dan konsultatif.

Melalui Bahasa Agama dirinya terus mencoba meningkatkan Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia di kecamatan Torue seperti mendirikan taman penganjian, PAUD pada daerah terpencil, Dewan Kesehatan Masyarakat, serta Asosiasi Petani Walet Khatulistiwa Indonesia.

Di bidang sosial kemasyarakatan dirinya ikut berperan mendirikan Forum Komunikasi Masyarakat Kaili Parigi, Pembangunan Mushalla Central Pembinaan Muallaf, Pembinaan Warga Lapas Kelas 3 Parigi.

Selanjutnya memajukan dan mengembangkan Bidang SDA dengan berupaya keras melakukan konservasi mangrove dan mempertahankan Habitat Burung Maleo di kecamatan sausu serta kebutuhan pengembangan ekonomi warga Sausu Peore.

Riswan mengakui sebagai penyuluh dirinya telah bekerjasama dengan Badan lingkungan hidup dan masyarakat telah berhasil menanam mangrove dilahan seluas 20 hektar dengan jumlah kurang lebih 66.000 pohon.

Dilokasi mangrofe tersebut telah dibangun mushalla yang dijadikan tempat pengajian bagi masyarakat.

Untuk memanfaatkan potensi hutan manggrofe pada peningkatan ekonomi, kami mengajak masyarakat untuk membudidayakan kepiting bakau dengan menggunakan sisten grab baal.

Kita berharap dari kegiatan peduli manggrove ini kedepannya dapat mewujudkan cita-cita besar Yakni Manggrofe Lestari Alam Terjaga, ujarnya.(Ahdal)