- Kontributor
28 April 2023 0:0:0 122

Kemenag Tolitoli Gelar Sosialisasi Program Kerukunan Umat Beragama

Ket: Bupati Tolitoli Amran H. Yahya membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Program Kerukunan Umat beragama yang dilaksanakan Kantor Kemenag Tolitoli di Hotel Alatas, Kamis (27/4/2023) Malam.


Tolitoli (Kemenag Sulteng)  - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli menggelar kegiatan Sosialisasi Program Kerukunan Umat Beragama dalam rangka penguatan moderasi beragama di Kabupaten Tolitoli yang bertempat di Hotel Alatas Tolitoli, Kamis (27/4/2023).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tolitoli Amran H. Yahya yang dihadiri langsung Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah Ulyas Taha sekaligus sebagai pemateri, Kakankemenag Tolitoli Moh. Taslim, Sekretaris Daerah Tolitoli, Forkopimda, Kepala KUA Kecamatan Se Kabupaten Tolitoli.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tolitoli Moh. Taslim dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi program moderasi beragama adalah kegiatan baru dan masuk program prioritas Kementerian Agama RI sejak Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Kantor Kemenag Tolitoli. Olehnya itu dengan dilaksanakannya sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan perubahan perubahan yang mendasar dalam rangka menindaklanjuti program-program pemerintah yang sudah menjadi komitmen bersama dilingkungan Kementerian Agama RI, katanya.

“Moderasi agama adalah upaya proses peletakan pemahaman dan pengamalan ajaran-ajaran agama yang dilakukan secara benar, seimbang, dan fungsional. Upaya dan proses ini diyakini dimiliki semua agama namun karena berada pada tatanan substansial ajaran agama menyebabkan multi tafsir dan keliru implementasinya,” ucap Taslim.

Oleh karenanya moderasi beragama adalah upaya pengembalian pemahaman individu beragama ke moderat, bukan memodernisasikan agam, islam sendiri menawarkan konsep tentang moderasi beragama yaitu mengambil jalan tengah, berkesinambungan, lurus dan tegas, tolerans, egaliter dan musyawarah.

Lanjut dikatakan Taslim, adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu pertama memperoleh gambaran ringkas tentang moderasi beragama sebagai bagian dari implementasi kebijakan Kementerian Agama RI, kedua menelusuri gaasan dan pemikiran moderasi beragama yang dapat diterapkan didalam kehidupan bermasyarakat dan yang ketiga adalah mencari langkah-langkah dinamis untuk membangun moderasi beragama dalam kerangka pluralisme bangsa.

Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah Ulyas Taha dalam sambutannya mengatakan bahwa Kabupaten Tolitoli merupakan sebuah daerah yang teraman yang ada di Sulawesi Tengah dan kedepan menjadi penyanga ibu kota yang akan pindah dikalimantan.  “Tolitoli menjadi salah satu penyangga ibu kota negara dan tidak berlebihan kalau Tolitoli harus kita perkuat termasuk dalam membangun kerukunan umat beragama. Karena membangun suatu negara dan daerah kalau masyarakatnya rukun maka membangun apa saja itu sangat mudah,” ungkap Kakanwil.

Dikatakan Kakanwil bahwa membangun kerukunan umat beragama itu ada tiga yaitu kerukunan antar umat beragama, kerukunan intern umat beragama dan kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah.

Olehnya itu, dengan dilaksanakannya sosialisasi ini Kakanwil berharap akan terbangun pemahaman bersama dalam menyamakan persepsi tentang bagaimana sikap dan perilaku masyarakat dalam beragama.

Sementara itu, Bupati Tolitoli dalam sambutannya mengatakan bahwa moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran.

Penguatan moderasi beragama menjadi salah satu indikator utama sebagai upaya membangun kebudayaan dan karakter bangsa. Urgensi moderasi beragama dalam kehidupan beragama dan berbangsa antara lain memperkuat esensi ajaran agama dalam kehidupan masyarakat, mengelola keragaman keagamaan dengan mencerdaskan kehidupan keberagaman. Namun disamping itu juga ada tantangan dalam implementasi moderasi beragama antara lain berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan (Ekstrem) yang mengesampingkan martabat kemanusiaan, berkembangnya klaim kebenaran dan pemaksaan kehendak atas agama serta pengaruk kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik, berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 27 sampai dengan 29 April 2023 ini diikuti sebanyak 50 orang peserta yang terdiri dari pengurus FKUB dan tokoh-tokoh agama baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Editor: Suherman
Fotografer: -
Tags: -
HUBUNGI KAMI

JL. Prof Moh Yamin, Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah 94231

0451488920

kanwilsulteng@kemenag.go.id

Follow Us
GIAT KEAGAMAAN
UNIT KERJA

2023 © Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah HTML Codex