Kepala KUA, H. Haerullah, Paparkan Karakter Keluarga Qurani Dan Realisasinya
Palu (Kemenag Sulteng) -- Terbentuknya keluarga yang dibangun dengan prinsip qurani perlu untuk diwujudkan di era millenial ini. Kunci keberhasilan sebuah keluarga, memiliki pondasi untuk menegakkan risalah ilahiyah. Cita-cita tinggi, kasih sayang sejati dan sejuta harapan dapatlah diawali dengan jiwa suci sejak dini di keluarga qurani. Hal ini disampaikan Dr. H. Haerullah Muh. Arief, M.H.I. pada kajian religi dialog interaktif di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, niat, tujuan, asas yang paling penting dan mendasar dalam pembentukan sebuah karakter keluarga qurani adalah rumah tangga yang didirikan atas landasan taqwallah semata. Dasar Al-Quran menjadi hal yang prinsip diimplementasikan untuk membentuk keluarga qurani yang penuh kasih sayang, keteladanan, nilai-nilai karakter dan akhlak mulia dalam kehidupan.
Lanjutnya, rumah tangga harus berasaskan kasih sayang sejati, tanpa al-Mawaddah wa al-Rahmah, sulit rasanya mewujudkan kasih sayang yang sesungguhnya. Kita mengalami kesulitan mencari sosok teladan dalam hal kasih sayang selain mukmin sejati yang hidupnya benar-benar qurani.
“Setiap keluarga semestinya memiliki peraturan yang dipatuhi oleh setiap anggota keluarga. Anak-anak hormat tunduk dan patuh kepada kedua orang tuanya. Menghormati yang lebih tua, menyayangi dan mengasihi dengan sepenuh hati kepada yang lebih muda. Tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa diwujudkan dalam keseharian hidupnya, dengan sepenuh hati percaya dan mendambakan ridha Allah swt, sehingga sifat kasih sayang yang tulus, akan lahir karakter keluarga qurani.” ujarnya.
Sementara itu, Beliau mengatakan orang tua merupakan sosok yang menjadi model dan referensi pertama dari setiap individu yang terlahir ke dunia ini. Allah swt setelah memberi perintah menyembah kepada-Nya dan larangan menyekutukan-Nya, juga memerintahkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Maka sepantasnya kedua orang tua sebagai kunci untuk keberhasilan merealisasikan karakter keluarga qurani.
“Jangan ada perselisihan, pertikaian dan ketidaknyamanan yang akan mempengaruhi hubungan dalam keluarga. Menjauhnya kedamaian dan keharmonisan dari keluarga itu akan berpengaruh pada perkembangan anak. Maka dari itu, guna menjauhkan perselisihan dan konflik serta meningkatkan ketenangan, hendaknya anggota keluarga mempraktekan sikap saling memaafkan dan toleransi dalam hidup.” tuturnya.
“Salah satu ciri terpenting dan paling indah keluarga qurani adalah keteguhan anggota keluarga tersebut terhadap dasar nilai-nilai Islam dan sikap saling menghormati antara anggota keluarga.” pungkas Haerullah.
Penulis Kasman
- 1 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Pengadaan PPPK bagi Eks Tenaga Honorer Kategori II & Tenaga Non ASN yang Terdaftar dalam Pangkalan Data BKN Kemenag RI TA 2024
- 2 Keputusan Mudzakarah Perhajian Indonesia 2024
- 3 Logo Hari Guru 2024
- 4 Pengumuman Seleksi dan Persyaratan PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi Tahun 1446 H/2025 M
- 5 Perpres No 152 Tahun 2024 tentang Kementerian Agama