Kemenag Kota Palu

Peserta kegiatan Advokasi dan Penanganan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan foto bersama pemateri

Madya Ashari

20 Februari 2025 14:20:0


Moderasi Beragama sebagai Kunci Kedamaian, Bimas Islam Kota Palu Gelar Advokasi Konflik Sosial


Palu (Kemenag Sulteng) - Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Palu menyelenggarakan kegiatan advokasi dan penanganan konflik dengan tema "Deteksi Pencegahan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan". Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari 10 mantan jamaah Islamiyah, 8 kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Palu, serta staf Bimas Islam.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Palu Ahmad Hasni. Dalam sambutannya, Ahmad menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan. "Komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga iklim kedamaian dan kehidupan moderat di masyarakat," ujarnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Palu memberikan sambutan dalam kegiatan advokasi dan penanganan konflik

Ahmad Hasni juga menyampaikan harapannya agar kepala KUA sebagai ujung tombak Kementerian Agama dapat lebih tanggap dalam merespons informasi yang terjadi di masyarakat. Selain itu, peran penyuluh agama Islam di 8 KUA se-Kota Palu diharapkan lebih aktif lagi dalam mendeteksi dan mencegah potensi konflik sosial. "Ke depan, kolaborasi program di masyarakat bisa melibatkan Densus 88 bekerja sama dengan kepala KUA dan penyuluh agama Islam," tambahnya.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Kompol Sugiono dari Densus 88 dan H Ali Asyadi, Lc., MA, selaku Pimpinan Pondok Pesantren Anwarul Qur'an Kota Palu. Kedua narasumber memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan konflik sosial yang bernuansa keagamaan.

Salah satu persoalan utama yang diangkat dalam kegiatan ini adalah kurangnya komunikasi antar-pemangku kepentingan dalam menangani isu-isu keagamaan di masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih baik antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat dalam menjaga iklim moderasi dan kedamaian di Kota Palu.

Kegiatan ini dinilai sangat bermanfaat dalam upaya menjaga harmoni sosial dan mencegah potensi konflik yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat. Dengan adanya kolaborasi yang kuat, diharapkan Kota Palu dapat menjadi contoh dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang damai dan moderat.

Peserta kegiatan Advokasi dan Penanganan Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber