Moh Bachri
2 Oktober 2025 16:57:0
Ampana (Kemenag Sulteng) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tojo Una-Una, Muh. Syahruddin, menegaskan pentingnya wakaf sebagai aset produktif yang memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. “Wakaf tidak boleh berhenti sebagai aset diam, melainkan harus berkembang menjadi sarana pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi umat,” ungkapnya.
Hal ini disampaikan saat membuka kegiatan pembinaan nadzir dan sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Wakaf (SIWAK) bagi operator KUA se-Kabupaten Tojo Una-Una, Rabu (1/10/2025) di Aula KUA Kecamatan Ampana Kota.
“Melalui SIWAK, data wakaf kita akan lebih tertata, lebih transparan, dan dapat diakses dengan mudah. Ini akan membantu mempercepat sertifikasi tanah wakaf serta memastikan kebermanfaatannya bagi masyarakat,” ujar Syahruddin pada acara yang digelar Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kabupaten Tomo Una Una tersebut.
Ia menambahkan, Kementerian Agama bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) Tojo Una-Una berkomitmen memperkuat pembinaan nadzir, mempercepat sertifikasi, dan mendorong pengembangan wakaf produktif di daerah.
Kegiatan ini diikuti nadzir dan operator KUA yang bertugas mengelola data wakaf melalui SIWAK. Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang manfaat digitalisasi wakaf, mulai dari transparansi data, kemudahan akses informasi, efisiensi administrasi, hingga akuntabilitas dalam pelaporan.
Ketua BWI Kabupaten Tojo Una-Una, Ridwan L. Lawenga, menyampaikan agar setiap operator SIWAK di KUA memiliki target kinerja yang jelas. “Dengan pengelolaan data yang baik, wakaf di Tojo Una-Una dapat berkembang lebih optimal dan memberi dampak luas bagi masyarakat,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini juga dapat memberikan wawasan, semangat, dan inspirasi baru bagi para nazhir dalam menjalankan amanahnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pengurus BWI setempat, di antaranya sekretaris Arzaq Syahriri Saini, bersama para pengelola wakaf di wilayah Tojo Una-Una.